Tak lama kemudian si ojol dapat orderan lalu pergi. Drian lalu ikut pergi. Saat hendak hendak naik motor, berpapasan dengan para pelaku boncengan naik motor melintas dari Jalan Kalibokor Selatan.
Dua pelaku berhenti lalu putar balik menghampiri Drian dan mengaku sebagai temannya. Dan mereka sempat menuduhnya anak perguruan karena memakai kaus hitam. Dia juga tidak tahu mereka gangster atau pesilat. Usianya ada yang masih muda dan sudah dewasa.
BACA JUGA:Gerombolan Gangster Tawuran di Jalan Teratai, 9 Pemuda Diamankan
"Karena mengaku teman, saya berhenti. Pelaku lalu melihat baju hitam yang saya pakai dan menuduh saya dari Wisang Geni. Saya tidak tahu apa itu Wisang Geni karena merasa tidak pernah ikut perguruan silat," beber Drian.
Seterusnya, para pelaku langsung mengeroyok, memukuli, menyeret hingga membacok Drian.
"Saat memukuli saya mereka bilang mati koen..mati koen (mati kamu,red). Saya lihat salah satu pelaku ada yang memakai sweater hodie bertuliskan perguruan silat," jelas dia.
BACA JUGA:Tawuran Antargangster Digagalkan Polisi Sidoarjo
Lantas pelaku lainnya hendak merampas tas Drian berisi dompet dan dua HP. Namun mereka tidak berhasil dan hanya mengambil 1 HPnya saja.
Beruntung kejadian itu, diketahui oleh pekerja proyek saluran di depan Puskesmas Pucang Sewu dan warga Kalibokor. Selanjutnya meneriaki sehingga para pelaku kabur.
"Pelaku ingin membawa motor saya, tapi tidak jadi. Tampaknya pelaku mengincar barang berharga milik saya," imbuh Drian.
Atas kejadian yang dialaminya, Drian belum sempat melapor ke Polsek Gubeng karena masih pemulihan kesehatannya.
"Selain itu juga menunggu motor. Motor saya saya sekarang saya titipkan di rumah kos teman istri saya di Kalibokor," pungkas Drian.
BACA JUGA:Tawuran Gangster di Rel KA Sidotopo Berujung Kematian, Terdakwa Akui Ikut Bacok Korban