SUMENEP, MEMORANDUM.CO.ID - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Kodim 0827/Sumenep menggelar TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di wilayah terpencil, yakni di Desa Buddi, Kecamatan Arjasa, pulau Kangean.
Desa itu bukan di Papua, bukan pula di Aceh atau pedalaman Kalimantan, dan wilayah-wilayah terpencil lainnya yang jauh dari ibukota. Secara administratif, Kangean masih bagian dari pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Tidak terlalu jauh dari Surabaya. Tapi selama ini masih minim sentuhan pembangunan dari pemerintah, sehingga untuk menuju ke sana butuh perjuangan ekstra.
“Jangankan orang baru apalagi orang-orang yang terbiasa hidup di kota, warga Desa Buddi sendiri pun merasa jenuh dan bosan hidup di desanya sendiri karena sejak Indonesia merdeka tidak tersentuh pembangunan yang layak. Sehingga banyak warga di sana terpaksa merantau ke luar daerah atau luar negeri menjadi TKI,” ungkap salah seorang tokoh pemuda pulau Kangean, Ahmad Rahman.
BACA JUGA:Wabup Sumenep Berharap TMMD Tahun Depan Kembali Dilaksanakan di Kepulauan
Penuturan Rahman terbukti tidak mengada-ada. Buktinya, Ketika kru Memorandum mendampingi Satgas TMMD 121 Kodim 0827/Sumenep ke Desa Buddi yang berada di sisi selatan pulau Kangean, akses menuju ke sana dari Kecamatan Arjasa pulau Kangean hanya jalan tanah berbatu dan berdebu. Kebetulan saat ini musim kemarau, kalau musim hujan jalannya berlumpur.
“Kalau musim hujan sepeda motor tidak bisa lewat karena bisa terperangkap lumpur yang dalam apalagi mobil. Jadi warga harus melewati laut untuk bisa ke kecamatan ketika mau beli kebutuhan pokok atau menjual hasil panen. Alhamdulillah dengan adanya TMMD semuanya jadi lebih mudah,” tutur Ulfa, warga Desa Buddi.
Perjalanan Satgas TMMD 121 menuju lokasi dimulai pada Rabu 24 Juli 2024 sekira pukul 14.00 dari Pelabuhan Kalianget Sumenep, usai upacara pembukaan yang digelar di lapangan Adirasa Kecamatan Kalianget. Butuh waktu tempuh 10 jam lebih dengan kapal feri untuk sampai di Pelabuhan Batuguluk Kecamatan Arjasa. Satgas tiba di sana Kamis 25 Juli 2024.
BACA JUGA:Kapoksahli Pangdam V/Brawijaya: Ini Baru TMMD yang Sebenarnya
Selanjutnya, Satgas TMMD bergeser dari Pelabuhan Batuguluk menuju kota Kecamatan Arjasa dengan waktu tempuh 1 jam. Kemudian dari kecamatan menuju lokasi TMMD harus menempuh perjalanan 2 jam lebih dengan masuk hutan menyusuri jalan-jalan tanah berdebu, sesekali jalan makadam yang batunya sudah berserakan.
Sesampainya di posko, Satgas TMMD disambut meriah oleh masyarakat setempat. Mereka sudah tahu bahwa TNI akan melakukan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat selama sebulan dari 24 Juli - 22 Agustus.
Personel yang terlibat kegiatan TMMD ke-121 di Desa Buddi adalah anggota TNI dari Kodim 0827/Sumenep, Korem 084/BJ, Yonif 516/CY, Yonarhanud 8/MBC, Kikav 3/TSC, Lanal Batu Poron, Lanud Muljono, Yonzipur 5/ABW, Polres Sumenep dan personel dari Pemkab Sumenep. Jumlahnya sekitar 150 orang.
BACA JUGA:Pemkab Sumenep Apresiasi TMMD 121 Kodim 0827/Sumenep
Komandan Kodim 0827/Sumenep, Letkol Inf Yoyok Wahyudi mengatakan, dari 332 desa dan kelurahan di Kabupaten Sumenep ada 50 desa berkembang, salah satunya Desa Buddi. Sehingga melalui TMMD, pihaknya memilih Desa Buddi yang membutuhkan sentuhan pembangunan untuk menstimulasi pemerintah desa guna mempercepat pembangunan yang ada.
Letkol Yoyok merinci, ada 8 sasaran pada TMMD kali ini. Di antaranya; Pembangunan/pengaspalan jalan lapen dengan panjang 300 meter dan lebar 2,6 meter di Dusun Setembang Desa Buddi Kecamatan Arjasa.
Kedua, pembangunan jalan rabat beton dengan panjang 300 meter dan lebar 2,85 meter berada di Dusun Batutali Desa Buddi. Jalan antardesa tersebut merupakan akses utama masyarakat maupun siswa ke kota kecamatan.