Pengapalan Keseribu Kali FSO Gagak Rimang, Mengukuhkan Ketahanan Energi Indonesia

Jumat 23-08-2024,09:51 WIB
Reporter : Sutopo
Editor : Muhammad Ridho

BACA JUGA:Bu Anna Ingin Tenaga Kerja Lokal Dilibatkan di Pertamina EP

BACA JUGA:UB Malang dan WUR Belanda Jalin Kerjasama Penelitian Pertanian Berkelanjutan

Dalam upaya terus mengoptimalkan produksi dari Blok Cepu, pada Maret 2024 lalu, ExxonMobil bersama SKK Migas melakukan tajak sumur perdana Banyu Urip Infill Clastic (BUIC), yang merupakan bagian dari kampanye pengeboran di Blok Cepu untuk mengambil minyak yang tidak bisa diambil sumur sebelumnya. Bahkan di awal Agustus 2024 ini, sumur B13, sumur pertama dalam program pengeboran ini sudah selesai dibor. Sumur tersebut saat ini berproduksi 13 ribu barel per hari dan berpotensi untuk dioptimalkan lebih lanjut.

Pengeboran yang dilakukan hingga dua tahun ke depan ini melibatkan lima sumur infill carbonate dan dua sumur clastic, yang diharapkan dapat menambah produksi lapangan Banyu Urip.

ExxonMobil juga terus menjajaki peluang baru lain melalui eksplorasi di wilayah terbuka, untuk memastikan pasokan energi yang berkelanjutan bagi Indonesia.

Eksplorasi dilakukan hampir di seluruh penjuru Indonesia. ExxonMobil dipercaya mengeksplorasi area terbuka seluas 1,2 juta kilometer persegi, setara dengan 1.300 kali luas Blok Cepu.

BACA JUGA:Migas Jabanusa Monitoring PPM Sekitar Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field

Menapaki Masa Depan Indonesia yang Kian Maju

Komitmen ExxonMobil bukan hanya di sektor hulu. Jika ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) mewakili keberadaan perusahaan dalam industri hulu migas Indonesia, di sektor hilir, PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) menyediakan produk pelumas, BBM dan petrokimia berkualitas untuk masyarakat Indonesia. 

Di sisi lain, sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia mencapai target penurunan emisi pada tahun 2060 atau lebih cepat, ExxonMobil turut berkomitmen mendukung pencapaian target tersebut.

Salah satunya lewat penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) yang secara teknis menangkap emisi karbon dioksida dari aktivitas industri agar tidak terlepas ke atmosfer. Karbon dioksida kemudian disimpan secara aman dan permanen di bawah lapisan bumi. 

BACA JUGA:Strategi Jitu Pertamina Hulu Energi Hadapi Era Energi Transisi

BACA JUGA:Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina Catatkan Kinerja Produksi Minyak Positif

Bersama Pertamina, ExxonMobil tengah menjajaki pengembangan fasilitas CCS terpusat di bagian barat Laut Jawa. Dengan pengalaman ExxonMobil lebih dari empat dekade, teknologi ini menjadi salah satu langkah menjanjikan untuk mencapai target pengurangan emisi sekaligus membawa Indonesia sebagai pelopor pengurangan emisi di tingkat regional.

Dengan tercapainya lifting keseribu kali ini, ExxonMobil tidak hanya merayakan keberhasilan masa lalu tetapi juga menatap masa depan dengan penuh harapan. Dalam semangat ‘Nusantara Baru, Indonesia Maju’, pencapaian ini menandai langkah penting menuju kedaulatan energi yang berkelanjutan sembari terus bergerak memajukan Indonesia. (Adv)

Kategori :