Khofifah Dorong Kampung Produksi Songkok di Gresik Jadi Desa Devisa, Bisa Tembus Pasar Global
Khofifah melihat langsung proses pembuatan kopyah di Gresik.--
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke kampung sentra penghasil kopyah atau songkok di kawasan Kemuteran Kabupaten Gresik.
Khofifah mendatangi tiga lokasi rumah yang menjadi sentra produksi kopyah di kampung ini. Mulai proses pembuatan pola kopyah, penjahitan, hingga proses pengemasan kopyah.
Mantan Menteri Sosial dan juga Menteri Pemberdayaan Perempuan ini berdialog dengan warga kampung kopyah untuk mengetahui perkembangan produksi kopyah di kampung ini, tantangan dan kondisi pemasaran saat ini.
BACA JUGA:Borong Bapok di Pasar Soponyono, Khofifah Inginkan Masyarakat Sehat
BACA JUGA:Khofifah dan Relawan Lumajang Kirim Bantuan Air Bersih untuk Warga Terdampak Kekeringan
Melihat potensi di kampung sentra produksi kopyah di sini, Khofifah menilai kampung ini layak untuk didorong menjadi desa devisa.
“Insya Allah desa devisa di Jatim itu terbanyak di Indonesia. Nah kampung ini layak didorong untuk menjadi desa devisa,” tegas Khofifah.
Bukan tanpa alasan, hal ini karena beberapa indikator untuk menjadi desa devisa telah terpenuhi oleh kondisi sentra kampung kopyah di sini.
BACA JUGA:Ratusan Pendeta se-Jatim Cetuskan GMSK untuk Menangkan Khofifah-Emil
Pertama yaitu kampung ini memiliki produk unggulan yang original dihasilkan warga yaitu kopyah. Kedua ada banyak warga di desa ini yang memiliki produksi serupa yaitu kopyah. Indikator tersebut terpenuhi, karena ada banyak warga yang memiliki profesi memproduksi kopyah.
“Nah syarat yang ketiga adalah ada asosiasi serupa koperasi. Ini yang belum eksis. Di sini ada semacam perkumpulan saja. Tapi kalau bentuknya koperasi itu belum,” ujar Khofifah.
Maka ia berkomitmen untuk membantu warga di kampung ini bisa mulai menyiapkan pembentukan koperasi. Khususnya pihaknya akan membantu untuk dilakukan asesmen.
“Kalau syarat-syaratnya sudah terpenuhi, biasanya tidak butuh waktu lama agar koperasi mulai disiapkan saja maka tim akan hadir, sendiri untuk melakukan asesmen. Biasanya kemudian Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai inisiator program Desa Devisa akan datang melakukan penilaian apakah disetujui atau tidak,” tegasnya.
Sumber: