Berkat dukungan pemerintah pula, ExxonMobil turut membantu memperkuat ketahanan energi Indonesia dengan menyumbang sekitar 25 persen dari produksi minyak .
BACA JUGA:Exxon Mobil Gandeng Alas Institut Gelar Diskusi Program Patra Daya
BACA JUGA:ExxonMobil Gelar Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat Sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip
Dari Indonesia, untuk Indonesia
ExxonMobil berhasil mencapai pengapalan keseribu kalinya, yang artinya produksi terus dilakukan tanpa mengenal lelah. Keberhasilan ini mustahil terwujud tanpa keahlian yang mumpuni.
Lebih dari 99 persen pekerja di ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) adalah putra-putri terbaik bangsa, yang setiap harinya bekerja dengan dedikasi tinggi untuk memastikan operasi berjalan lancar.
Selama masa puncak konstruksi di proyek Banyu Urip, lebih dari 17.000 tenaga lokal berdedikasi untuk memastikan keberhasilan operasionalnya. Kolaborasi dengan tak kurang dari 1.400 perusahaan nasional pun tidak hanya memperkuat ketahanan energi, tetapi juga membangun infrastruktur berkelanjutan di sekitar wilayah operasi.
BACA JUGA:Program Beasiswa ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Berani Bermimpi dan Gigih Menjemput Masa Depan
Bahkan jika ditarik mundur ke masa awal pengembangan, EMCL menandatangani kontrak Rekayasa, Perencanaan, Pengadaan, dan Konstruksi (EPC) dengan lima konsorsium yang semuanya dipimpin oleh perusahaan Indonesia.
Keandalan operasional Blok Cepu tak lepas dari komitmen luar biasa dari orang-orang terbaik tanah air, yang terus semangat memajukan Indonesia.
Selama seluruh proses ini berlangsung, terjadi transfer pengetahuan, pengalaman, dan juga teknologi. Artinya, investasi ExxonMobil di Indonesia lebih dari sekadar meningkatkan pendapatan nasional. Ada efek berganda yang dapat bermanfaat untuk pengerjaan proyek serupa di masa mendatang.
BACA JUGA:Api Flare Milik ExxonMobile Membesar, 650 KK di Mojodelik Terdampak
Menjajaki Peluang Baru
Cadangan migas di Blok Cepu pertama kali ditemukan pada 2001. Saat itu, dalam rencana pembangunan awal, tercatat potensi cadangan minyaknya adalah 450 juta barel. Namun, produksi aktualnya justru di luar ekspektasi. Potensi cadangan minyak diperkirakan dapat mencapai 1 miliar barel.
Produksi harian yang semula dalam rencana pembangunan disebutkan sebesar 165.000 barel per hari, ternyata dalam produksi aktual bisa menembus hingga 200.000 barel setiap harinya, menunjukkan potensi yang signifikan.
Begitu pula dengan periode produksi puncak yang ternyata bisa mencapai lima tahun, tiga tahun lebih lama dibandingkan dengan prediksi awal. Statistik produksi aktual yang melampaui ekspektasi ini berjalan beriringan dengan komitmen ExxonMobil dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.