"Sungai Kalimas tidak hanya penting sebagai jalur transportasi, tetapi juga sebagai sentra kegiatan ekonomi pertama di Surabaya dan penyedia air bagi penduduk. Dengan adanya jaringan sungai ini, Surabaya memiliki jalur alternatif untuk transportasi non jalan," paparnya.
BACA JUGA:Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Awak Media Nikmati Panorama Sungai Kalimas
Namun, Irvan menyebut jika potensi sungai sebagai jalur transportasi saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Karena itu, Pemkot Surabaya berencana mengembangkan transportasi air sebagai alternatif untuk mengatasi kemacetan.
"Pengembangan transportasi perairan telah masuk dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya No 12 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya dan Perda Kota Surabaya No. 8 Tahun 2018 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Surabaya yang diintegrasikan dengan wisata transportasi air," jelas Irvan.
BACA JUGA:Khofifah dan Eri Cahyadi Susur Sungai Kalimas
Lebih detail, Irvan mengemukakan bahwa Surabaya memiliki empat jaringan sungai yang dapat dikembangkan untuk transportasi perairan. Keempat jaringan itu adalah DAS Kalimas, DAS Jagir, DAS Greges, dan DAS Branjangan.
"DAS Kalimas dan Jagir diproyeksikan untuk transportasi kawasan perkantoran, permukiman, dan pariwisata. Sementara DAS Greges dan Branjangan akan difokuskan pada pengembangan kawasan logistik dan pergudangan," bebernya.
BACA JUGA:Wisata Air Kalimas Tawarkan Spot Foto Menarik
Menurut dia, pengembangan transportasi air di Surabaya juga harus memperhatikan berbagai faktor. Termasuk karakteristik fisik sungai, dermaga, moda kapal, sarana bantu navigasi, rute, aksesibilitas, integrasi dengan moda lain, serta konsep Park and Ride.
Selain itu, pemilihan karakteristik sungai juga harus menjadi pertimbangan. Mulai dari tinggi air pasang maksimal, tinggi air surut minimal hingga dimensi panjang dan lebar sungai. Termasuk pula potensi demand pada hulu dan muara serta jumlah jembatan serta hambatan yang dilewati.
BACA JUGA:Video : Pemkot Surabaya akan Kembangkan Wisata Air Kalimas
"Hal tersebut menjadi pertimbangan dalam pemilihan moda transportasi (kapal) yang akan digunakan beserta kelengkapannya," kata mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya ini.
Oleh sebabnya, Irvan memastikan bahwa pemerintah kota juga memperhatikan pemilihan moda kapal dalam pengembangan transportasi air. Kapal dengan kapasitas 34 penumpang akan digunakan untuk rute pendek. Sedangkan kapal dengan kapasitas 15 penumpang akan melayani rute panjang.
BACA JUGA:Kembangkan Wisata Air Kalimas, Pemkot Surabaya Konsep Kajian UMKM dan Wisata Sejarah
"Pemilihan titik dermaga juga perlu diperhatikan karena mempertimbangkan demand yang diharapkan nantinya akan diintegrasikan dengan kawasan - kawasan dengan tingkat bangkitan yang tinggi seperti perkantoran, permukiman, dan pariwisata," ungkap dia.
"Pengembangan transportasi air ini nanti dapat diintegrasikan dengan wisata transportasi air yang telah dikembangkan oleh pemerintah kota di wisata Kalimas," imbuhnya.