SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Menyambut Hari Juang Polri yang diperingati setiap tanggal 21 Agustus, polisi didorong untuk terus berbenah, berinovasi, dan bertransformasi agar dapat menjawab tantangan di masa depan. Salah satunya, ikut andil dalam menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045.
Seperti yang disampaikan oleh pengamat kepolisian Prof Dr Oscarius Yudhi Ari Wijaya, momentum Hari Juang Polri perlu dimanfaatkan sebagai refleksi.
Sebagai institusi yang mengemban amanah untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara, Polri harus terus berbenah secara internal dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
BACA JUGA:Peringatan Hari Juang Polri, Brigjenpol Waris Agono: Polisi Lahir dari Masyarakat
"Untuk mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045, Polri harus terus berinovasi dan bertransformasi agar mampu menghadapi tantangan masa depan. Selain itu, Polri juga harus semakin mendekatkan diri kepada masyarakat agar menjadi lembaga yang dicintai dan dipercaya publik. Dengan begitu bisa berperan maksimal dalam mendukung visi besar bangsa," ucap Prof Oscarius, Selasa, 20 Agustus 2024.
Bagi Prof Oscarius, Hari Juang Polri adalah momentum bersejarah yang diperingati untuk menghormati jasa dan perjuangan para anggota kepolisian dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta kedaulatan negara.
Secara spesifik, peringatan ini juga sebagai pengingat akan peran Polri dalam menghadapi tantangan, ancaman, dan gangguan terhadap keamanan nasional.
BACA JUGA:Upacara Hari Juang Polri di Surabaya, Berikut Rekayasa Lalu Lintasnya
"Tujuan dari peringatan ini adalah untuk menumbuhkan rasa bangga dan semangat juang pada anggota Polri. Selain itu, momen ini juga berfungsi sebagai refleksi bagi institusi Polri agar terus berbenah secara internal dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat," jelasnya.
Mahasiswa S2 Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Airlangga (Unair) ini menambahkan, sebagai unsur hukum yang hidup, Polri dituntut tidak hanya tegak lurus dalam penegakan hukum. Akan tetapi juga harus terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman.
Artinya, Polri diharapkan dapat secara kontinyu melakukan peningkatan kapasitas teknologi, profesionalisme, integritas, dan kemampuan kerja sama, baik di tingkat nasional maupun internasional.
BACA JUGA:Pertama Kalinya, Upacara Hari Juang Polri Digelar di Surabaya dan Dipimpin Kapolri
"Polri harus mampu menghadapi tantangan ke depan, contohnya kejahatan siber, perubahan sosial dan demografi, kerja sama internasional, reformasi birokrasi dan profesionalisme, juga masalah korupsi dan integritas aparat," tegas guru besar di bidang manajemen dari Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia (ASMI) ini.
Terakhir, Prof Oscar mengajak jajaran Polri untuk tak melulu menatap ke depan, namun juga menoleh ke belakang. Yakni, mengenang sosok Jenderal Polisi (Purn) Drs Hoegeng Iman Santoso. Figur pahlawan yang memiliki integritas, dedikasi, kejujuran, dan komitmen kuat dalam penegakan hukum.
"Hingga saat ini, almarhum Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso tetap menjadi role model dan panutan terbaik Polri. Dan Polri sangat beruntung memiliki beliau sebagai simbol integritas dalam mengemban tugas-tugas yang ke depan semakin penuh tantangan," pungkas Prof Oscar. (bin)