Sidang Paripurna DPRD Lumajang Simak Pidato Kenegaraan Presiden RI

Jumat 16-08-2024,15:19 WIB
Reporter : Biro Lumajang
Editor : Fatkhul Aziz

LUMAJANG, MEMORANDUM - Penjabat (Pj.) Bupati Lumajang, Indah Wahyuni (Yuyun) menyimak Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI 2024 secara daring, Jumat 16 Agustus 2024. 

Kegiatan ini merupakan rangkaian agenda Rapat Paripurna DPRD yang dilaksanakan secara rutin menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI, di Gedung DPRD Lumajang. 

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga di kisaran 5 persen, capaian ini patut disyukuri, mengingat kondisi global yang penuh ketidakpastian oleh pandemi dan konflik geopolitik.

"Patut kita syukuri, alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di kisaran 5 persen, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat," ujarnya.

BACA JUGA:Ketua Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja BKD Atas Kinerja dan Pengembangan SDM

Ia juga mengatakan, bahwa Inflasi juga terkendali di kisaran 2-3 persen saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200 persen.

Selain itu, Pemerintah juga berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari sebelumnya 6,1 persen menjadi 0,8 persen di tahun 2024.

"Tingkat pengangguran juga mampu kita tekan dari sebelumnya 5,7 persen menjadi 4,8 persen di tahun 2024," ujarnya. 

Presiden Jokowi juga mengurai, upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat. Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahunnya, mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.

BACA JUGA:Menimalkan Risiko Pelanggaran, DPRD Lumajang Bersama Inspektorat Usulkan Pemeriksaan Kolaboratif Desa

Sedangkan, Rp113 triliun anggaran Kartu Indonesia Pintar selama 10 tahun ini telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/ SMK di seluruh tanah air Indonesia. 

Kemudian, Rp225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahunnya. Dan, Rp60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh tanah air Indonesia.

"Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas. Dan, pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama-sama," pungkasnya.(Ags)

Kategori :