MALANG, MEMORANDUM - Perum Jasa Tirta (PJT) I kembali melakukan penebaran bibit ikan. Hal itu sebagai upaya menjaga kelestarian ekosistem sumber daya air (SDA) di waduk atau bendungan.
Total 160 ribu bibit ikan yang ditebar di tiga waduk, selama bulan Agustus 2024. Sekaligus, memperingati Hari Konservasi Alam.
"PJT I terus berupaya, menjaga kelestarian SDA. Dengan kegiatan penebaran bibit ikan. Tidak hanya melibatkan stakeholder terkait, namun diupayakan dapat berdampak positif baik bagi masyarakat maupun generasi muda," terang Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi, Kamis 15 Agustus 2024.
BACA JUGA:Konservasi, PJT I dan PLN Tanam Pohon di Arboretum Sumber Brantas
BACA JUGA:Peringati Hari Air Sedunia, PJT I Tanam 16.500 Pohon
Penebaran 160 ribu bibit ikan, diawali penebaran oleh Divisi Jasa Air dan Sumber Air (DJA) Wilayah Sungai (WS) Brantas. Melalui Sub Divisi Pengelolaan SDA WS Brantas 2. Pada kegiatan tersebut, dilakukan penebaran 20 ribu bibit ikan nila di Waduk Bening, Kabupaten Madiun.
Selanjutnya, DJA WS Brantas melalui Sub Divisi Pengelolaan WS Brantas 1, menebar 110 ribu ekor benih ikan di Waduk Sutami, Kabupaten Malang. Terdiri dari 65.000 ikan tombro, 15.000 ikan haruan, dan 30.000 ikan bandeng.
Dii Waduk Sutami, dilaksanakan bersama PT PLN Nusantara Power. Sebagai bentuk kolaborasi dari Perjanjian Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air antara kedua pihak. Turut mengundang juga, siswa-siswi SDN Sumberpucung 03. Diajak turut serta, dalam upaya pelestarian lingkungan. Para siswa diajak serta, dalam penebaran bibit ikan. Sekaligus mendapatkan edukasi pentingnya menjaga ekosistem perairan.
Selanjutnya, melalui DJA WS Bengawan Solo, melaksanakan sosialisasi pengendalian karamba di Telaga Ngebel, Ponorogo. Disertai dengan penebaran 30.000 ekor ikan tawes.
BACA JUGA:Aplikasi BrantaSae PJT I, Wujud Kolaborasi Kelestarian Sungai Brantas
BACA JUGA:PJT I-Perumda Tirta Kanjuruhan MoU Pendirian Laboratorium Air
Milfan berharap, ke depan penebaran bibit ikan dapat lebih banyak dilakukan. Tidak hanya PJT I, namun didukung semua pihak.
"Karena pada dasarnya untuk mengelola SDA kami tidak bisa sendiri, dukungan semua pihak mutlak diperlukan," pungkasnya. (edr)