SURABAYA, MEMORANDUM - Kader PDI Perjuangan (PDI-P) Surabaya memperjuangkan nasib tiga anak asal Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, yang putus sekolah. Hal ini setelah menerima laporan dari sejumlah kader banteng di tengah rapat internal.
BACA JUGA:Peduli Tunanetra, Mahasiswa Untag Surabaya Gagas Inovasi Alat Bantu Virtual dengan GPS Tracking
Ketiga anak itu adalah MAD, A, dan RE. Mereka bertiga putus sekolah lantaran kendala biaya. Ketua PAC PDI-P Kecamatan Tandes Heri Ahmad Wiyono menyampaikan, temuan itu dilaporkan oleh pengurus anak ranting dan ditindaklanjuti ke DPC.
BACA JUGA:35 Paket Sisa Pengerjaan Saluran Air Dikebut, Ditarget Rampung Sebelum Musim Hujan
"Dalam rapat partai kita juga menampung sejumlah persoalan masyarakat untuk dapat didampingi dan diperjuangkan, terutama urusan anak sekolah," kata Heri, Rabu, 14 Agustus 2024.
BACA JUGA:Satpol PP Surabaya Tertibkan Usaha Barang Bekas di Bantaran Sungai Kali Tebu
Sementara itu, Wakil Sekretaris PDI-P Surabaya Achmad Hidayat menegaskan, tiga orang anak putus sekolah ini harus segera diambil tindakan. Hal ini agar mereka bisa kembali sekolah melalui kejar paket.
"Pendidikan adalah kebutuhan wajib sekaligus senjata ampuh untuk mengentas kemiskinan. Senyampang anaknya memiliki niat, maka kita perjuangkan agar bisa menempuh pendidikan kejar paket atau sekolah persamaan," tegas politisi muda ini.
BACA JUGA:Kampung Bendera Darmo Kali Dipenuhi Penjual Pernak-Pernik HUT Kemerdekaan
Achmad juga mengungkapkan bahwa perlunya gotong-royong antareleman masyarakat untuk bisa saling menyemangati dan memberikan solusi apabila terjadi permasalahan.
Apalagi, kata dia, dukungan kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji memberikan perhatian serius terhadap urusan pendidikan bagi warga Surabaya.
"Jelang peringatan kemerdekaan Indonesia ke-79, jangan sampai ada anak tidak sekolah karena kesulitan akses. Kita berjuang untuk kesejahteraan rakyat," tegas dia.
BACA JUGA:Antrean Rusunawa Capai 12 Ribu KK, Fraksi PKS Minta Pemkot Beri Perhatian
Saat ini, ketiga anak tersebut sedang dilakukan pendataan dan outreach oleh jajaran Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya untuk dapat melanjutkan pendidikannya dalam sekolah persamaan. (*)