“Saya tidak mau menjadi orang munafik. Naluri seorang politisi pasti ingin mencapai puncak karier politiknya, baik sebagai bupati ataupun wakil bupati. Bohong kalau politisi tidak punya keinginan menuju ke arah sana,” kata pria asal Wonorejo ini.
Hanya saja, menurut Gus Shobih politik itu dinamis. Apalagi ketika namanya disebut akan disandingkkan dengan Rusdi yang merupakan politisi Gerindra.
BACA JUGA:Dukung HUT Ke-79 RI di IKN, Pelindo Sub Regional 3 Jawa Layani Pengiriman 70 Bus ke Balikpapan
“Semua pihak meramalkan saya menjadi wakil bupati, entah itu dengan Rusdi ataupun dengan Gus Mujib. Sekali lagi, saya sampaikan bahwa politik itu dinamis. Semua bisa terjadi,” katanya. (*)