Kota Malang Makin Inklusif dengan Inovasi Pembelajaran Diferensiasi

Selasa 30-07-2024,18:18 WIB
Reporter : Biro Malang Raya
Editor : Ferry Ardi Setiawan

“Harapannya keistimewaan mereka tidak menjadi hambatan untuk lebih inovatif dan makin peraya diri, khususnya dalam berwirausaha,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Malang Suwarjana menyampaikan tidak bisa dipungkiri saat ini memang banyak siswa istimewa yang menuntut ilmu di sekolah reguler. Pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan kepada semua siswa tanpa membedakan kondisinya di tengah keterbatasan guru pendamping khusus (GPK). 

“Karenanya dibutuhkan kreativitas dari pihak sekolah dan guru agar siswa istimewa juga dapat terlayani dalam proses belajar,” katanya.

BACA JUGA:Unej Gelar ICALS Ke-6, Tingkatkan Inovasi Industri Pertanian Wilayah Timur Indonesia

 Suwarjana menyebut SIMBA ASIA dan NASI TIGA BERAS sejatinya merupakan hasil replikasi inovasi Belajar Menarik Bersama Siswa Istimewa (Jarik Ma'Siti) SMP Negeri 10 Kota Malang yang mendapatkan penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Klaster Pemerintah Kota Tahun 2023 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB).

“(Siswa istimewa, red) Tidak bisa kami tolak, jadi harus tetap kami terima dan ajari. Padahal GPK tidak ada, karena kebanyakan GPK latar belakangnya malah bukan S1 Pendidikan, tetapi Psikologi,” katanya.

Pihaknya mengatakan tetap melayani anak berkebutuhan khusus tanpa adanya GPK. 

“Alhamdulilah teman-teman guru di Kota Malang ini kerjanya luar biasa. Mereka pun bisa berinovasi dengan memberikan pembelajaran diferensiasi, seperti Jarik Ma’Siti, SIMBA ASIA, dan NASI TIGA BERAS ini,” ujarnya mengapresiasi. 

Dukungan penuh diutarakan Pj Wali Kota Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM atas beragam inovasi yang dikembangkan sekolah dalam memfasilitasi siswa istimewa untuk dapat mengenyam pendidikan layak dan setara.

BACA JUGA:Sambut Hari Kemerdekaan, Kader Banteng Surabaya Bersama Warga Kerja Bakti Serentak di 10 Kecamatan

“Harapan saya inovasi ini juga bisa dikembangkan dan mendapatkan apresiasi. Tidak hanya itu, saya berharap juga bagi para siswa istimewa ini mendapatkan pelayanan dan mempunyai tingkat pendidikan dengan kualitas yang sama dengan siswa reguler. Ini juga dalam mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045 mendatang,” harapnya.

Menjadi sebuah kebanggaan, karena Inovasi SIMBA ASIA dan NASI TIGA BERAS ini juga mengantarkan Pemkot Malang mendapat apresiasi dari KemenPANRB. Melalui Pemantauan Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi (PKRI) Pelayanan Publik Tahun 2024, keduanya masuk 5 Terbaik Inovasi Kelompok Replikasi Inovasi Kluster Kota yang diumumkan tanggal 29 Juli 2024 kemarin. 

BACA JUGA:Unej Usul Tambah Prodi Spesialis Ilmu Bedah

Diketahui, ada dua inovasi lain yang juga diajukan dalam PKRI dan mengikuti tahap presentasi dan wawancara, yakni Belajar Menyenangkan Bersama Siswa Spesial (Benang Mass) dari SMPN 3 Kota Malang dan Spenturo Ramah Inklusi (Serasi) dari SMPN 20 Kota Malang.

Layanan publik yang inklusif seperti SIMBA ASIA bukanlah yang pertama di Kota Malang. Bisa dikatakan ini sudah menjadi proses bisnis tetap dan bentuk komitmen Pemkot Malang dalam mewujudkan ekosistem inklusif secara berkelanjutan.

BACA JUGA:Polsek Sawahan Siagakan Personel Amankan Aksi Unras di PN Surabaya

Kategori :