Resmi Dilantik, Pengurus PWI Bojonegoro Dorong Peningkatan Kualitas dan Integritas Jurnalisme
Acara pelantikan PWI Bojonegoro.(ist)--
BOJONEGORO, MEMORANDUM.DISWAY.ID - Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bojonegoro periode 2025–2028 resmi dilantik di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro. Momentum pelantikan ini dimanfaatkan PWI Bojonegoro untuk menegaskan komitmen meningkatkan kualitas dan integritas jurnalisme di daerah.
Ketua PWI Bojonegoro, Sasmito Anggoro, menegaskan bahwa tantangan dunia pers saat ini tidak hanya soal kecepatan informasi, tetapi juga kualitas dan etika profesi.
BACA JUGA:PWI Bojonegoro Lapor Polisi Terkait Oknum Wartawan yang Minta Bantuan ke Beberapa Kades

Mini Kidi--
“Wartawan hari ini dituntut tidak hanya cepat, tapi juga akurat, berimbang, dan beretika. Kartu pers saja tidak cukup, harus dibarengi kompetensi yang jelas,” ujar Sasmito.
Menurutnya, derasnya arus informasi digital membuat profesi wartawan semakin strategis sekaligus rawan disalahgunakan. Karena itu, PWI Bojonegoro berkomitmen mendorong anggotanya untuk terus meningkatkan kapasitas, termasuk melalui uji kompetensi wartawan (UKW) yang diakui Dewan Pers.
“Kami ingin wartawan di Bojonegoro benar-benar profesional, bekerja sesuai kode etik, dan mampu menjaga kepercayaan publik,” tegasnya.
Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim, dalam sambutannya mengingatkan bahwa organisasi pers harus menjadi rumah bersama yang menjaga marwah profesi jurnalistik.
“PWI harus menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas pers. Independen itu wajib, dan kritik kepada pemerintah adalah bagian dari tugas jurnalis,” kata Lutfil.
BACA JUGA:PWI Bojonegoro Siap Jadi Pelopor Literasi Media di Tengah Tantangan Jurnalisme Modern
Ia menilai Bojonegoro memiliki potensi besar, baik dari sektor migas maupun pertanian, yang membutuhkan peran pers profesional agar pembangunan berjalan transparan dan berpihak pada masyarakat.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro H. Setyo Wahono menyampaikan harapannya agar PWI Bojonegoro dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah.
“Kami terbuka terhadap kritik dan masukan dari media. Pers yang profesional justru membantu kami bekerja lebih hati-hati dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Sumber:


