Kabupaten Malang Secepatnya Tingkatkan Teknologi Pertanian

Selasa 23-07-2024,21:47 WIB
Reporter : Biro Malang Raya
Editor : Ferry Ardi Setiawan

MALANG, MEMORANDUM - Tidak bisa dipungkiri bahwa Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah penyangga swasembada pangan nasional maupun Jatim. Namun sangat disayangkan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki 90 persen sudah berusia di atas 50 tahun. 

BACA JUGA:Menang 6-2 atas Timor-Leste, Indonesia Juara Grup A

Jika hal ini tidak dipikirkan sejak sekarang, maka 10 tahun ke depan akan mengalami kesulitan SDM yang bakal mengelola lahan pertanian. Karena SDM yang ada sudah tidak mungkin, mengelola secara maksimal karena tenaganya sudah berkurang karena faktor usia.

"Alternatifnya adalah meningkatkan teknologi, di samping itu juga menggiatkan para petani milenial," terang Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)  Kabupaten Malang Choirul Anam, Selasa 23 Juli 2024.

BACA JUGA:Dirut PT GTI Divonis 2 Tahun

Apalagi dalam pengukuhan, lanjut Cak Anam sapaan Choirul Anam, pengurus KTNA tingkat kecamatan pada periode 2024 hingga 2029. Tegline yang dicanangkan KTNA adalah "Bersama KTNA Kita Tingkatkan Produksi Komoditi Lokal Untuk Mewujudkan Swasembada Pangan Nasional". 

BACA JUGA:Rapimwil PKS Jatim, Kang Irwan: PKS se-Jatim All Out Menangkan Khofifah-Emil

Makanya dengan dilakukan restruktur organisasi tingkat kecamatan, ke depannya dapat tercapai apa yang diharapkan bersama oleh para petani. Semua tahu bahwa Kabupaten Malang, memiliki potensi pertanian yang sangat luar biasa. Mulai dari persawahan, holtikultura sampai pada perkebunan. Demikian juga dengan SDM yang ada saat ini, untuk wilayah kabupaten ada 298 kelompok wanita tani (KWT), 36 kelompok pemuda tani, 1.702 kelompok tani, dan 384 gabungan kelompok tani (gapoktan).

BACA JUGA:Keluarga Korban Kanjuruhan Tuntut Waskita Karya Terkait Pembongkaran Pintu 13

"Tidak saya pungkiri saat ini sebagian besar usianya sudah tua, makanya perlu rekayasa teknologi pertanian agar Kabupaten Malang tetap memyandang sebagai lumbung pangan Jatim," kata Cak Anam.

BACA JUGA:Korban Pembacokan Begal di Surabaya Butuh Pemulihan 3 Minggu Pasca-Operasi

Politikus NasDem itu menambahkan, memang untuk menuju revolusi pertanian tidak bisa dilakukan secara instan, harus dilakukan secara perlahan. Apalagi saat ini masih banyak kaum muda, yang enggan terjun pada dunia pertanian. 

BACA JUGA:Dugaan Inspektorat Bekingi LLDIKTI VII Jatim, Lindung Saut Maruli Tepis Miliki Kedekatan Khusus Petinggi

Akan tetapi jika nantinya teknik pengelolaan lahan pertanian, sudah dilakukan semua dengan alat atau mesin pertanian. Tidak menutup kemungkinan akan banyak tercipta, petani petani muda yang SDM-nya lebih bagus lagi.

"Memang untuk mengarah ke sana tidak bisa lepas dari campur tangan pemerintah, meski saat ini pemerintah sudah banyak membantu mulai dari Alsintan hingga bibit unggul," tegas, Cak Anam.

Kategori :