SURABAYA, MEMORANDUM - Sebanyak 12 motif batik khas Kota Surabaya diperkenalkan dalam acara Gebyar Wirausaha Perempuan Surabaya di Gedung Theater Balai Pemuda, Senin, 22 Juli 2024.
BACA JUGA:Hadapi Timor-Leste, Indonesia Tetap Turunkan Pemain Terbaik
Dalam acara fashion show yang diinisiasi oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) ini, puluhan srikandi hebat asal Kota Pahlawan tampil di atas panggung memamerkan corak batik lokal yang dikombinasikan dengan sentuhan desainer dari Perkumpulan Pengusaha Busana (Persana) Surabaya.
BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Sidolaju Rp 9,9 Miliar Ditarget Selesai Akhir Desember 2024
"Jadi ini merupakan kolaborasi bersama dalam menciptakan karya busana batik khas Surabaya. Kami melibatkan penjahit, pelaku UMKM, dan desainer yang semuanya merupakan perempuan asli Surabaya," kata Ketua Persana Surabaya Dameria Triana Ambuwaru.
Total ada sebanyak 12 motif batik khas Surabaya yang dipamerkan. Ke-12 motif tersebut di antaranya, Abhi Boyo, Remo Surabayan, Gembili Wonokromo, Kembang Bungur, Kintir Kitiran, dan Sparkling.
Lalu corak Pesona Mangrove Wonorejo, Banyu Semarak, Skena Surabaya, Tjap Toendjoengan, Gereget Rel Pasar Turi, dan Suroboyoan.
BACA JUGA:Praktik Jual-Beli Gelar Gubes, Inspektorat Kemendikbudristek Diduga Bekingi LLDIKTI VII Jatim
"Dengan adanya kolaborasi ini, kami ingin UMKM ke depannya bisa naik kelas. Pemkot sudah memberikan dukungan yang luar biasa, nah tinggal bagaimana para penjahit, desainer, dan para pelaku usaha bisa semakin rajin, berinovasi serta terus menggali potensi diri. Bersama-sama dan saling komitmen untuk memajukan batik khas Surabaya," ucap Dameria yang juga sekretaris Dekranasda Surabaya ini.
BACA JUGA:LLDIKTI VII Jatim Diduga Terlibat Jual-Beli Gelar Gubes, Pemerhati: Perlu Evaluasi dan Reformasi
Sementara itu, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Surabaya, Rini Indriyani Eri Cahyadi, mengapresiasi kegiatan fashion show ini. Menurutnya, kegiatan yang mengusung tema Perempuan Berdaya di Era Digital ini tak terlepas dari dukungan banyak pihak.
"Kegiatan ini mmbuktikan bahwa perempuan Surabaya itu berdaya dan hebat-hebat. Tidak hanya jago mengaji, memasak, dan bersih-bersih, namun juga berpenghasilan sehingga dapat membantu suami," tutur Rini.
BACA JUGA:LLDIKTI VII Jatim Bantah Bermain Jual-Beli Gelar Gubes
Rini berharap, kegiatan GOW Surabaya ke depan semakin variatif dan memberikan dampak terhadap perekonomian. Karena itu, dia berharap seluruh anggota GOW yang berjumlah 44 kepala induk tersebut dapat terus bersinergi mendorong perempuan yang semakin berdaya.