“Kegiatan ini kita lakukan serentak di Jawa Timur, seluruh Indonesia melaksanakan. Ada beberpa metode yang kami lakukan. Antara lain, Pre-emtif, yaitu deteksi dan sosialisasi. Preventif dan juga penindakan. Mohon maaf bapak dan ibu, putra-putrinya yang belum cukup umur. Belum kualifikasi mengendarai. Bukan hanya mengancam anak ibu tapi orang-orang disekelilingnya. Karena itu nanti akan kami tindak tegas,” paparnya.
Di bagian akhir Komarudin berterima kasih kepada warga Jawa Timur yang sudah peduli dan empati.
“Kepada masyarakat Jawa Timur dan kita semua konsep community polisi bisa dijadikan sebagai vitamin awal. Yang pertama menjadi polisi untuk diri sendiri, yang kedua menjadi polisi untuk keluarga dan terakhir menjadi polisi untuk lingkungan sekitar. Ini adalah konsep sederhana dan bila dilakukan InshaAllah kita bisa patuh terhadap berbagai ketentuan dan undang-undang yang berlaku. Termasuk masalah lalulintas. Sehingga bisa menekan, hambatan dan ancaman di jalan. Tingkat kesejahteraan juga berkorelasi dengan fatalitas di jalan. Mari kita bangun wilayah Jatim dengan kepatuhan InshaAllah kita akan aman dan nyaman di jalan,” pungkasnya. (*)