Polda Jatim Jamin Keamanan Libur Nataru, Dirlantas: Kami Maksimalkan Pelayanan Terbaik

Polda Jatim Jamin Keamanan Libur Nataru, Dirlantas: Kami Maksimalkan Pelayanan Terbaik

Dirlantas Polda Jatim Kombespol Komarudin--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Polda Jawa Timur memulai Operasi Lilin Semeru yang akan dilaksanakan mulai 21 Desember 2024 sampai 2 Januari 2025. Kesiapan itu ditandai dengan Apel Gelar Pasukan yang digelar di lapangan Polda Jatim, Jumat 20 Desember 2024, pagi.

Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombespol Komarudin mengatakan, setelah dilaksanakan apel gelar, pasukan segera digeser ke pos pelayanan (Posyan) dan pos pengamanan (Pospam) yang ditempatkan di titik titik strategis. Nantinya, pos-pos itu, diisi jajaran TNI, Polri dan dinas terkait. 

"Nantinya personel yang telah disiapkan ini diupayakan bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang akan melaksanakan Natal 2024 dan libur tahun baru 2025," kata Kombespol Komarudin.

BACA JUGA:Polisi Libatkan Warganet Buru Pelanggar Lalu Lintas, Dirlantas Polda Jatim: Ada Reward

Komarudin menambahkan, dari hasil rapat koordinasi lintas sektoral yang digelar sebeluknya, ada beberapa masukan yang ditindaklanjuti oleh Ditlantas. Diantaranya, antisipasi lonjakan arus lalu lintas yang diprediksi terjadi mulai 21 Desember. 

"Seperti diketahui hasil survey Kementrian Perhubungan bahwa Jatim menjadi daerah asal tertinggi dan menjadi tujuan tertinggi dalam pergerakan meningkat 2,82 persen dari 107 juta menjadi 110 juta pergerakan," tegas Komarudin.

"Selain itu juga sudah ada pembatasan kendaraan sumbu tiga ke atas, sehingga personel akan memantau secara langsung lonjakan yang terjadi pada Sabtu besok," imbuh dia.

BACA JUGA:Dirlantas Polda Jatim Atensi Kecelakaan Maut di Tol Paspro

Untuk di Jawa Timur, ada beberapa titik yang menjadi fokus pengamanan titik kemacetan, kecelakaan dan titik bencana. Untuk titik yang rawan bencana, kata dia, telah menempatkan personel dari dinas PU dan Basarnas. 

"Untuk titik kemacetan di Pandaan dan Singosari. Diprediksi 0,7 kepadatan dan belum mencapai 1 persen dari volume kendaraan dan belum sebanding dengan kapasitas jalan. Namun kita akan memperkirakan bahwa kawasan itu menjadi titik krusial," tutup dia.(fdn)

Sumber: