Probolinggo, Memorandum.co.id - Upaya pencegahan virus corona di wilayah pelabuhan atau pintu masuk kapal di wilayah Kota Probolinggo juga gencar dilakukan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Tembaga Probolinggo. Hal itu dibuktikan dengan mengarantina 10 ABK kapal pencari ikan, asal Kepulauan Riau (Kepri). "Melihat situasi kasus covid-19 di Jawa Timur, serta riwayat perjalanan ABK, pihak KSOP, KKP dan Kamladu memutuskan untuk menunda keberangkatan kapal pencari ikan itu. Serta kami rekomendasikan karantina mandiri, di kapal mereka. Sampai masa inkubasi virus selesai,” kata Kepala KSOP Probolinggo, Kapten Subuh, Senin (23/3/20). Kapten Subuh mengatakan, dari tanggal kedatangan sampai saat ini, seluruh ABK dipastikan kesehatannya. Tim medis khusus yang dikerahkan, mencatat seluruh ABK kesehatannya membaik dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi akibat covid-19. "Setelah dipastikan negatif corona, seluruh ABK ini diperbolehkan melanjutkan perjalanan. Yakni menangkap ikan di lautan Indonesia," tandasnya. Menurutnya, kapal masuk ke area pelabuhan harus melewati sejumlah tahapan, diantaranya dari karantina kapalnya, orangnya atau anak buah kapal (ABK), baru kemudian barangnya. Setelah tahapan tesebut selesai, baru disusul keimigrasian dan bea cukai. "Sudah ada surat edaran, kalau masa inkubasi virus corona adalah selama dua minggu atau 14 hari. Sedangkan setiap kapal tidak bisa berhenti pada waktu yang lama di satu wilayah," sebut Kapten Subuh. Tak hanya itu, lanjut Kapten Subuh, untuk kapal yang baru sampai pelabuhan, dalam SOP-nya tidak boleh langsung bersandar. "Kapal tersebut masih dalam waktu karantina, dengan diberi tanda bendera kuning. Menunggu tim KKP naik, sesuai UU nomor 6 tentang sarana kesehatan tahun 2018," katanya. Sementara itu, Kepala Klinik KKP Kelas II Probolinggo Budiono menjelaskan sebelumya 10 ABK itu rencananya akan membuat surat pelaut, di KSOP Probolinggo. Mereka datang pada 19 Maret lalu ke klinik KKP Kelas II Probolinggo. "Berdasarkan hasil pemeriksaan, dua ABK mengeluh flu, batuk dan sesak nafas. Disertai suhu tubuh tinggi, di atas 38 derajat celcius," tuturnya. Sementara empat ABK lainnya, mengalami panas tinggi. Antara 37 sampai 39 derajat celcius. “Dua ABK itu kemudian kami rujuk ke RSUD Dr. Saleh. Namun hasil pemeriksaannya tidak mengarah ke infeksi Covid-19,” pungkas Budiono.(mhd/sr/gus).
10 ABK Asal Kepri Dikarantina di Probolinggo, 2 Mengeluh Flu dan Sesak Nafas
Senin 23-03-2020,17:21 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :