JEMBER, MEMORANDUM - Puluhan hektar lahan tanaman padi di Jember, Jawa Timur, mengalami kerusakan parah akibat kekurangan air di awal musim kemarau. Tanaman padi di kawasan utara Jember ini mengalami kekerdilan, mengering, dan bulir padi yang tidak berisi. Hal ini menyebabkan para petani di wilayah tersebut gagal panen.
Salah satu daerah yang terdampak adalah Desa Candi Jati, Kecamatan Arjasa, Jember. Di desa ini, tanaman padi terlihat rusak dan mengering hingga mati akibat kekurangan pasokan air dan tanah yang menjadi tandus.
Saluran air yang biasanya memasok air ke lahan persawahan tidak lagi berfungsi karena sumber mata air di kawasan hulu mengering. Hal ini membuat para petani terpaksa mengambil langkah untuk menyelamatkan tanaman padi mereka.
Beberapa petani terpaksa memotong tanaman padi yang masih dalam kondisi tidak terlalu kering dan dalam masa pembuahan untuk dijadikan pakan ternak sapi maupun kambing. Hal ini dilakukan karena mereka sudah dipastikan gagal panen.
BACA JUGA:Hektaran Lahan Pertanian di Magetan Gagal Panen Diserang Hama
Sahari, salah satu petani, mengungkapkan bahwa selain kekurangan air, kerusakan tanaman padi ini juga disebabkan oleh kekurangan pupuk pada masa awal tanam. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman padi menjadi lambat, kerdil, dan bulir padi tidak terisi, kopong/Kepak,
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jember, Jumantoro, mengatakan bahwa berdasarkan data asosiasi, terdapat 50 hingga 100 hektar tanaman padi yang rusak akibat kekeringan di awal musim kemarau ini. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah sepanjang musim kemarau.
Jumantoro juga menjelaskan bahwa pengoboran sumur di lahan persawahan di kawasan dataran tinggi tidak akan berdampak signifikan pada pemenuhan kebutuhan air lahan pertanian. Hal ini karena sumber air di kawasan hulu sudah mengering.
"Kekurangan air di awal musim kemarau ini merupakan pukulan telak bagi para petani di Jember. Hal ini menyebabkan mereka mengalami kerugian yang besar dan berimbas pada ketahanan pangan di wilayah tersebut," jlentreh Jumantoro. Kamis 27 Juni 2024.
BACA JUGA:Food Estate Solusi Tepat Hadapi Susut Lahan Pertanian Indonesia
Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini, seperti membangun sistem irigasi yang lebih baik dan menyediakan pupuk subsidi bagi para petani. (*)