MEMORANDUM - Sastra Indonesia Angkatan 2022 UNESA menggelar acara screening film secara gratis di Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya pada tanggal 28 Mei 2024. Acara ini berisikan pelayarputihan dari kumpulan cerpen karya Yusril Ihza.
Lorong Sastra ini adalah gabungan dari 3 kelas Sastra Indonesia angkatan 2022 dan dibuat dalam rangka tugas akhir mata kuliah ekranisasi. Acara ini memutar 3 film dari masing-masing kelas Sastra. Apa saja film yang diputar dalam acara Lorong Sastra ini? Berikut adalah informasi tentang film-film tersebut.
BACA JUGA:Sambut Peringatan Hari Jadi Kota Madiun Ke-106, Pemkot Mulai Sibuk
1. Menthil (Sastra Indonesia C)
Yang pertama ditayangkan adalah film pendek berjudul "Menthil" garapan dari kelas Sastra Indonesia C. Film ini disutradarai Ahmad Fardan dan Rafael Daeng Maulana dan dibantu oleh KFAK Production dalam produksinya.
Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang terperangkap dalam masa kecilnya, terseret petualangan di hutan, dan menemukan perjalanan yang tak terbayangkan.
2. Perigi (Sastra Indonesia A)
Penayangan kedua adalah film berjudul Perigi yang dipersembahkan oleh kelas Sastra Indonesia A. Film ini dibantu oleh CREART Production dalam produksinya.
Film ini mengisahkan seorang anak yang tidak sengaja mengalami perjalanan waktu ke jaman penjajahan ketika menyentuh sebuah bambu runcing.
BACA JUGA:Pemkab Bojonegoro Fasilitasi 28 Kendaraan Dinas Roda Dua untuk Petugas Pemungutan Pajak
3. Pelarian Terakhir (Sastra Indonesia B)
Penayangan terakhir adalah film berjudul Pelarian Terakhir yang merupakan karya dari kelas Sastra Indonesia B. Film ini disutradarai oleh Ahmad Rifqi Syihabuddin dan juga Wisnu Maulana selaku produser.
Film ini mengisahkan perjalanan Liantoe (Thomas Najoan) dalam meraih kebebasan. Kebebasan nyatanya membutuhkan pengorbanan dimulai dari idealisnya, kejiwaan, hingga kepercayaannya dipertaruhkan.
Itulah informasi tentang 3 film pendek yang diputar dalam acara Lorong Sastra. Kesamaan dari ketiga film ini adalah latarnya yang menggunakan latar pada jaman dahulu dengan berbeda situasi.
Terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan film-film yang ditayangkan, Sastra Indonesia 2022 telah sukses mengerjakan tugas akhirnya dengan lancar dan berkualitas. (*)