JEMBER, MEMORANDUM - Sebanyak 226 balita di Jember terpapar Flu Singapura, jumlah tersebut tercatat sejak awal tahun 2024 hingga Mei 2024. Mayoritas penderitanya adalah anak-anak berusia 1 hingga 5 tahun.
Flu Singapura disebabkan virus Enterovirus yang menyerang tangan, mulut, dan telapak kaki. Gejala yang muncul biasanya mirip dengan sariawan, bintik-bintik kemerahan pada tangan dan kaki.
Kabid P2P Dinkes Kabupaten Jember Dokter Rita Wahyuningsih, menyampaikan penyakit flu Singapura sudah ada sejak awal tahun 2024 namun hingga kini jumlah anak yang terpapar virus Enterovirus tersebut mengalami peningkatan.
"Penyakit ini umumnya diawali dengan demam, batuk, dan sakit tenggorokan biasa," tutur Dokter Rita, Kamis 30 Mei 2024, saat ditemui di ruang kerjanya.
BACA JUGA:Flu Makin Parah? Hindari Makanan dan Minuman Ini untuk Pemulihan Lebih Cepat!
Menurut Rita, Flu Singapura tidak mematikan namun, kewaspadaan tetap diperlukan untuk memeranginya agar tidak bertambah jumlahnya, sebab Flu ini mudah menular apabila tidak didukung dengan lingkungan yang bersih.
"Kalau lingkunganya bersih insaAllah tidak akan tertular, tapi kalau lingkunganya kotor cairan itu ada di lingkungan kemudian ada anak2 yang bermain itu akan beresiko tertular," Ujarnya.
"Flu ini biasanya menyerang tangan, mulut, dan telapak kaki. Gejalanya bintik-bintik kemerahan pada tangan dan kaki," imbuhnya.
Demikian juga disampaikan oleh Dokter Gebyar Tri Baskoro, Kepala staf medis anak RSUD Soebandi, bahwa virus atau yang dikenal dengan flu Singapura ini dapat menyerang anak dan balita.
BACA JUGA:Efek Somogyi Saat Puasa: Perhatikan Fluktuasi Gula Darah
"Untuk usia 10 tahun bahkan dewasa juga bisa kenak tapi jarang, yang banyak terjadi pada anak dan balita," kata Tri Baskoro.
Anak-anak rentan dikarenakan sistem kekebalan tubuhnya masih rendah selain itu anak-anak lebih sering berinteraksi dengan teman-temanya.
Ia mengimbau kepada masayarakat agar senantiasa menjaga lingkungan yang bersih, meski virus tersebut tidak mematikan namun rentan menular. "Sebab virus Enterovirus dapat menular melalui udara, atau anak yang tanpa sengaja memegang percikan virus yang nempel pada benda," tandasnya.(eko)