Usai Rakernas, PDI-P Jatim Target Menang 15 Kepala Daerah

Selasa 28-05-2024,20:57 WIB
Reporter : Rahmad Hidayat
Editor : Ferry Ardi Setiawan

SURABAYA, MEMORANDUM - PDI Perjuangan Jatim menetapkan target menang di 15 bupati dan wali kota dari kader internal pada pemilukada serentak se-Jatim. Sedangkan untuk wakil kepala daerah, PDI-P memasang target di 18 kabupaten/kota.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Said Abdullah mengatakan, target itu dinilai realistis sebab berkaca dari pilkada serentak tahun 2020 sebelumnya. Di mana PDI-P menang di 11 daerah dari total 19 kabupaten/kota. Dari belasan daerah tersebut, banyak di antaranya merupakan kader internal PDI-P.  

BACA JUGA:Tak Hanya Ditendang, Pihak Manajemen One Icon Residance Sering Diintimidasi  

"InsyaAllah kami akan melakukan upaya terbaik agar itu bisa bertambah baik untuk bupati/wali kota atau wakilnya," kata   Said Abdullah usai mengikuti Rakernas V di Jakarta, Senin 27 Mei 2024.

Said belum membeber rinci daerah yang menjadi prioritas pemenangan tersebut. Meski begitu, politisi asal Sumenep tersebut menegaskan berbagai persiapan saat ini terus digeber. Salah satunya adalah terkait komunikasi politik.

BACA JUGA:Terangsang, Pria di Surabaya Pamer Kelamin ke Wanita 

Sekalipun berstatus petahana di daerah, komunikasi politik ditegaskan harus dilakukan. Kerja sama politik harus dibangun seluas-luasnya.

BACA JUGA:PDI-P Surabaya Optimistis Rekom Turun ke Eri-Armuji 

"Tapi, jangan sampai melakukan transaksional kursi DPRD. Yakni setiap kursi ada harganya," ujar Said.

"Kalau itu terjadi, itu mencederai demokrasi dan bunuh diri politik. Kita ingin membangun kerja sama berdasarkan visi, misi," sambung Said.

Urusan Pilkada ini menjadi salah satu atensi PDI-P pada ajang Rakernas kali ini. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu telah menunjuk Adian Napitupulu sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDI-P.

BACA JUGA:Memorandum Gelar Pameran Surabaya Haji Umrah Expo 2024 

Dalam keterangannya di sela Rakernas, Adian menyatakan partainya tidak akan main-main untuk menentukan calon. Dia menjamin penggodokan calon akan dilakukan dengan objektif, salah satunya memakai alat ukur hasil survei.

Tujuannya melihat seberapa besar dukungan dari masyarakat. Dan keputusan nantinya ada di DPP. Disisi lain, meski Pilkada digelar di tahun yang sama dengan Pilpres namun Adian menegaskan tidak perlu membawa dinamika politik nasional ke daerah.

BACA JUGA:Polres Situbondo Amankan 9 Tersangka Pengeroyokan Pelajar MTs 

"Karena daerah punya dinamika sendiri. Kami mau kualitas demokrasi di Pilkada jauh lebih baik dibandingkan kualitas demokrasi dalam Pilpres kemarin," kata Adian di arena Rakernas. (*)

Kategori :