SURABAYA, MEMORANDUM - Prostitusi esek-esek yang dilakukan Yeyen bersama 6 joki-nya serta empat PSK semuanya berasal dari satu desa di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan.
BACA JUGA:Prostitusi Esek-esek via MiChat Terbongkar setelah Anak Buah Tidak Dibayar dan Dianiaya
Yeyen merupakan mantan PSK online pada 2021. Karena sudah berpengalaman di bidang bisnis esek-esek, akhirnya memilih mendirikan kerajaan bisnis prostitusi MiChat.
BACA JUGA:Polrestabes Surabaya Bongkar Prostitusi Online Michat di Apartemen, Polisi Tangkap 7 Muncikari
"Karena hasil keuntungannya lebih besar mendirikan sendiri daripada ikut orang lain," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono.
BACA JUGA:Sopir Fortuner Maut di TNBTS Dimakamkan di Malang
Yeyen kemudian merekrut joki dan PSK di bawah umur di daerah asalnya OKU, Sumsel. Untuk meyakinkan para korban dengan diiming-imingi kerja sebagai karyawan toko dengan gaji besar dan enak.
Dikarenakan para korban tersebut semuanya putus sekolah dan faktor ekonomi sehingga mau saja ketika diajak oleh Yeyen sebagai PSK.
"Sebagian korban menyebut sudah mengetahui akan bekerja sebagai PSK karena sudah mengenal muncikari (Yeyen)," beber Hendro.
BACA JUGA:Sekolah Ditutup, Siswa TK Dharma Wanita Sawaran Lor Belajar di Rumah Mantan Kades
Setelah berhasil, Yeyen kemudian membawa empat korban di Surabaya untuk dijadikan PSK. Dia dibantu enam tersangka pria dengan cara menjual para korban lewat aplikasi kencan.
BACA JUGA:Jambret HP di Bundaran PTC, Arek Manukan Mukti Keok
Hendro menjelaskan, tersangka mucikari selalu mendatangkan tukang make up untuk para korban setiap pukul 12.00 WIB. Kemudian mereka untuk pergi menuju hotel yang ditentukan oleh mucikari sesuai pesanan pelanggan setiap pukul 14.00 WIB. Prostitusi online beroperasi di Surabaya dan Malang.
BACA JUGA:Pastikan Kelaikan, Bidpropam Polda Jatim Bersama Sipropam Polres Lumajang Cek Senpi Dinas Anggota