umrah expo

Pimpinan Dewan Dukung Pemberian Dana Operasional dan Peningkatan Perbaikan Balai RW

Pimpinan Dewan Dukung Pemberian Dana Operasional dan Peningkatan Perbaikan Balai RW

Reni Astuti meninjau Balai RW 1 Wonokromo yang telah mendapatkan perbaikan bangunan.--

Surabaya, Memorandum - Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mendukung program perbaikan balai RW di 2024 bertambah. Selaras dengan hal itu, Reni juga bersepakat untuk memberikan dana operasional bagi balai RW dan RT.

Menurutnya, hal ini perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di tingkat kampung. Dampaknya tidak hanya indeks pembangunan manusia (IPM) saja yang naik, namun dapat menyelesaikan masalah ekonomi, kesehatan, juga pendidikan.

"Kita di legislatif sangat mendukung penuh pemberian dana operasional untuk RT dan RW, karena nantinya akan berdampak bagus ke kampung," terang Reni Astuti, Rabu (20/9).

Reni menerangkan, dana operasional sangat diperlukan. Sebab selain bisa dirasakan langsung manfaatnya, juga dapat menunjang masyarakat setempat untuk semakin aktif berkegiatan di balai RW.

Terlebih, rerata banyak balai RW yang dimanfaatkan pula untuk fasilitas kesehatan maupun pendidikan seperti imunisasi dan PAUD.

"Pada sisi pemberdayaan di UMKM, maka sangat mungkin memanfaatkan balai RW yang sudah diperbaiki sebagai sarana penunjang. Karena itu, hidupnya balai RW juga harus dipikirkan oleh pemkot. Kondisinya sudah bagus, tetapi ada beban listrik, air dan lain sebagainya, maka itu harus mendapat intervensi," jelas politisi PKS ini.

Saat ini, pemkot bersama DPRD Surabaya sedang menggodok usulan pemberian dana operasional RT/RW. Pihaknya sedang mencermati termasuk besaran nilai anggaran yang akan diserap.

"Sudah saya hitung, dan saya katakan bahwa pemkot mampu memberikan dana operasional itu. Pemkot memiliki anggaran yang memadai untuk memberikan sentuhan terhadap pembangunan di tingkat kampung," tandasnya.

Selain mengusulkan dana operasional RT/RW, Reni juga mendorong peningkatan perbaikan terhadap balai RW yang butuh sentuhan. Tidak hanya itu, ia juga meminta program Rutilahu masih masif dijalankan pada tahun 2024.

"Kita ingin masyarakat dapat merasakan secara langsung anggaran Kota Surabaya. Ketika masyarakat di kampung merasakan kue pembangunan itu, maka akan meningkatkan kecintaan terhadap kota ini. Semua warga akan akomodatif, kampung jadi bergerak, dan tidak kalah penting dampaknya bisa meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kota Surabaya," tuntas Reni.(bin/ziz)

Sumber:

Berita Terkait