umrah expo

Tekan Kematian Ayam Broiler, Mahasiswa KKN ITS Hadirkan Inovasi Alat Portabel Deteksi Heat Stress

Tekan Kematian Ayam Broiler, Mahasiswa KKN ITS Hadirkan Inovasi Alat Portabel Deteksi Heat Stress

Mahasiswa ITS mengimpelementasikan alat portable deteksi Heat Stress di kendang ayam di Desa Oro-Oro Bulu Rembang Pasuruan.--

PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya kerap menampilkan inovasi baru. Yang terbaru, kali ini mahasiswa ITS mengimplementasikan alat portabel deteksi Heat Stress.

Alat tersebut berfungsi untuk menekan kematian ayam broiler. Alat portable ini sudah diuji coba di kendang ayam milik warga desa Oro-Oro Bulu Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan. 

Menurut Muhammad Zidane Abri F. H, salah satu mahasiswa bagian perancangan alat menjelaskan, alat ini dirancang untuk mendeteksi dini heat stress atau stres panas. Salah satu penyebab utama meningkatnya angka kematian ayam broiler di wilayah tersebut.

“Konsep kami adalah early warning system. Jadi, sebelum ayam mengalami stres panas, peternak sudah mendapatkan notifikasi supaya bisa mengambil tindakan cepat, misalnya membuka ventilasi atau menambah pendinginan,” ujar Zidane Abri pada Kamis 4 Desember 2025. 

BACA JUGA:Terjunkan 500 Mahasiswa KKN Tematik, Menteri Nusron: Tuntaskan Sertipikasi Aset Umat


Mini Kidi--

Program KKN ini lahir dari keprihatinan mahasiswa terhadap banyaknya peternak lokal yang mengalami kerugian akibat tidak stabilnya kondisi kandang. Terutama pada musim panas. 

“Kami melihat langsung bagaimana peternak kesulitan memantau suhu dan kelembapan setiap saat. Dari sana, kami terpanggil untuk membuat solusi yang mudah digunakan dan bermanfaat jangka panjang,” ujar salah satu mahasiswa KKN ITS lainnya. 

Cara kerja alat ini menurut Zidane cukup mudah. Alat portabel ini memanfaatkan sensor suhu, kelembapan, dan kualitas udara untuk memberikan data kondisi kandang secara real-time. Informasi ditampilkan melalui layar sederhana yang mudah dipahami. ”Ketika suhu atau kelembapan melewati ambang batas aman, alat akan memberikan peringatan otomatis,” cetusnya. 

BACA JUGA:500 Mahasiswa UIN Pekalongan Siap Diterjunkan dalam KKN Tematik Ekoteologi dan Pertanahan

Untuk membuktikan cara kerja alat tersebut, delapan mahasiswa ITS ini tidak hanya menyerahkan alat semata. Mereka juga mengadakan pelatihan kepada para peternak mengenai cara membaca data dan langkah pencegahan heat stress. Kegiatan pelatihan berlangsung interaktif, disertai simulasi penggunaan alat.

“Kami ingin alat ini benar-benar bisa digunakan tanpa ketergantungan kepada kami. Makanya, kami jelaskan satu per satu secara detil. Mulai dari fungsi sensor, cara membaca grafik, hingga bagaimana merespons jika alarm menyala,” ungkap Zidane.

Setelah uji coba dan penjelasan detil, para peternak menyambut baik inovasi tersebut. Banyak di antara mereka merasa terbantu karena pemantauan kandang sebelumnya hanya mengandalkan perkiraan dan pengalaman. 

“Alat ini membuat kami lebih percaya diri menjaga ayam, karena ada indikator yang jelas,” kesan Sukardi, salah satu peternak di Oro-Oro Bulu. 

Sumber: