Dindik Jatim Perkuat Vokasi, Ciptakan Bengkel SDM Baru untuk Lulusan Siap Kerja
Kepala Dindik Jatim Aries Agung Paewai.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur (Jatim) terus tancap gas dalam memperkuat ekosistem Pendidikan vokasi. Melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Teknis dan Keterampilan Kejuruan (PTKK), Dindik Jatim baru saja meresmikan penambahan satu Tempat Uji Kompetensi Lembaga Sertifikasi Kompetensi (TUK LSK) baru, khusus untuk jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM).
TUK baru ini menjadi yang ke-10, melengkapi sembilan fasilitas sertifikasi yang sudah ada, mulai dari Tata Boga, Tata Busana, hingga Web Desain dan Motion Animasi. Kehadiran TUK TSM, yang rencananya mulai beroperasi tahun depan melalui kolaborasi dengan instruktur dari Honda, menjadi angin segar bagi siswa yang mendambakan sertifikasi kompetensi berstandar industri.
BACA JUGA:Dindik Jatim Jadikan Penilaian Ombudsman sebagai Evaluasi Kunci Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan

Mini Kidi--
Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menegaskan bahwa penguatan fasilitas PTKK ini bukan sekadar penambahan ruang praktik. Jauh dari itu, ia memiliki visi besar. Yakni, menjadikan PTKK sebagai Bengkel SDM atau sebuah tempat sentral untuk menggodok tenaga kerja terampil yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan riil Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
“Kalau UPT PTKK berkembang, sekolah harus ikut memanfaatkan. Siswa bukan hanya praktik, tapi pulang dengan sertifikasi kompetensi yang diakui industri,” ujar Aries, Rabu, 26 November 2025.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi dengan industri harus menjadi ruh utama dari setiap program PTKK. Sertifikasi yang didapat siswa tidak boleh sia-sia, namun harus mampu menjembatani dan memastikan keterserapan kerja mereka di dunia industri.
“Standar kerja, budaya industri, hingga cara kerja harus benar-benar dipahami dan ditransfer kepada siswa,” tegasnya.
BACA JUGA:Gubernur Khofifah Tinjau Kesiapan TKA, Kadindik Jatim Diminta Pastikan Stabilitas Jaringan Internet
Aries juga menyoroti kondisi masih banyaknya sekolah yang kurang produktif karena minim sarana dan prasarana. Dalam persoalan ini, PTKK diharapkan hadir sebagai pusat keunggulan (center of excellence) yang menjadi rujukan tempat praktik vokasi di seluruh Jatim.
Ke depan, program pelatihan di PTKK akan berbasis data kebutuhan kompetensi riil di lapangan, dilengkapi evaluasi berkala dan integrasi digital.
“Dengan fasilitas lengkap di PTKK, kita harus menghasilkan SDM yang kompeten, terverifikasi, berbudaya kerja profesional, dan inovatif," tuntasnya. (bin)
Sumber:



