Polres Bangkalan Selidiki Hilangnya Lonceng dan Gamelan Bersejarah di Museum Cakraningrat
Ragam koleksi barang kuno peninggalan jalan Kerajaan Bangkalan yang tersaji di Museum Cakraningrat dan Kasi Humas Polres Ipda Agung Intama saat menyampaikan keterangan pers--
BANGKALAN, MEMORANDUM.CO.ID - Dua koleksi benda bersejarah berupa gamelan dan lonceng kuno yang tersimpan di Museum Cakraningrat kelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan, mendadak raib misterius.
Hilangnya arfefak benda purbakala peninggalan era zaman Kerajaan dari trah Dinasti Cakraningrat pada kisaran abad ke 16 ini tidak hanya jadi fokus perhatian dari Polres Bangkalan. Tetapi juga menuai kritik pedas dari komunitas bangsawan dan budayawan di kabupaten ujung Baret tersebut.
BACA JUGA:Binrohtal Polres Bangkalan Angkat Topik Menata Hati dan Asah Imtaq Menuju Figur Polisi Mulia

Mini Kidi--
Mewakili Kapolres AKBP Hendro Sukmono, SH SIKI MIK, Kasi Humas Polres Ipda Agung Imtama, membenarkan raibnya lonceng dan sebagian dari perangkat gamelan kuno peninggalan Kerajaan Bangkalan tersebut.
“ Dua jenis barang kuno itu hilang 4 Agustus 2025 lalu dan resmi dilaporkan ke Polres 7 Agustus 2025. Dugaan sementara hilang dicuri orang,” kata Ipda Agung, Senin 13 Oktober 2025.
BACA JUGA:Moroseneng oh Moroseneng
Sejak menerima laporan, personel Satreskrim fokus dan intent melakukan penyelidikan di lapangan. Termasuk di TKP Museum Cakraningrat. Sedikitnya 7orang saksi sudah dimintai keterangan.
Namun jejak raibnya benda koleksi peninggalan pubakala masih misterius dan belum terlacak. “ Hingga kini Satreskrim masih terus melakukan lidik di lapangan. Mudah-mudahan kasus ini segera terungkap,” harap Ipda Agung.
BACA JUGA:Polres Bangkalan Buru 8 Pelaku Rudapaksa Terhadap 2 Gadis di Bawah Umur
Raibnya lonceng kuno dan perangkat gamelan kuno sebagai bagian dari arfefak peninggalaan zaman keemasan Kerajaan, itupun segera menuai kritik pedas dari komunitas bangsawan dan budayawan Bangkalan.
“ Disadari atau tidak, kejadian ini merupakan imbas dari kelalaian Disbupar sebagai penanggung jawab sekaligus pengelola Museum Cakraningrat,” respon RP Salman Alrosyid Dungmoso, salah satu bangsawan pemilik dan pengelola museum uang kuno Perusnia.
Sumber:


