umrah expo

Perpustakaan dan Kearsipan Tulungagung Gelar Workshop Identifikasi dan Pendaftaran Naskah Kuno

Perpustakaan dan Kearsipan Tulungagung Gelar Workshop Identifikasi dan Pendaftaran Naskah Kuno

Lulut Edi Santoso M.Pd.--

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tulungagung, Selasa, 9 September 2025, menggelar workshop identifikasi dan pendaftaran naskah kuno.

Kegiatan ini mengikutsertakan beberapa pihak. Di antaranya UPT Museum Tulungagung, unit perpustakaan dan kearsipan lembaga-lembaga pendidikan tinggi, termasuk puluhan pesantren, maupun beberapa komunitas. Kemudian juga ada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Seperti dinas pendidikan, dinas kebudayaan dan pariwisata, serta dinas pemberdayaan masyarakat dan desa.

BACA JUGA:Ribuan Pelajar SD Ikuti Pawai Bhinneka Tunggal Ika, Dinas Pendidikan Tulungagung Jadi Koordinator dan Juri


Mini Kidi--

Pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tulungagung mengundang Lulut Edi Santoso M.Pd sebagai salah satu narasumbernya.

Lulut adalah Pendiri Yayasan Prayukta Sida Budaya, sekaligus Kolektor Manuskrip dan Dokumen Kuno, yang juga Pendiri Perpustakaan Sejarah dan Budaya Puspa Lulut.

BACA JUGA:Puluhan Pelajar di Tulungagung Terjaring Razia Satpol PP Bersama Dinas Pendidikan

Kepada memorandum.co.id, Lulut menyampaikan, naskah kuno saat ini cenderung dilupakan, sehingga perlu untuk dilakukan identifikasi dan pendaftaran. 

"Kalau sudah diidentifikasi harus didata. Kemudian dijaga dan dirawat agar tidak dilupakan. Karena naskah kuno masih bisa dimanfaatkan untuk generasi mendatang," kata Lulut.

BACA JUGA:Dinas Pendidikan Tulungagung Bentuk Tim Khusus, Tangani Ribuan Anak Putus Sekolah

Lulut memisalkan, bahwa naskah kuno tetap bisa dimanfaatkan dalam pembuatan komik, film pendek maupun animasi. Tujuannya agar masyarakat dan generasi penerus dapat mengenal isi naskah kuno lebih jauh.

Selain itu, terang Lulut, dari sisi keilmuan menjadikan seseorang tidak mudah untuk menghakimi. 

"Naskah kuno mungkin ada yang menilai mistis, klenik dan sebagainya. Dan itu karena mereka belum tahu. Misalkan orang membangun rumah, mengapa harus menghadap ke suatu sisi, itu ada filosofinya," imbuh dia.

BACA JUGA:Efisiensi Anggaran, Tak Ada Pengadaan Seragam Dinas ASN di Pemkab Tulungagung

Sumber: