Tingkatkan UMKM Sri Batik Jumput Bojonegoro Go International, Dosen dan Mahasiswa Unugiri Beri Pendampingan

Tingkatkan UMKM Sri Batik Jumput Bojonegoro Go International, Dosen dan Mahasiswa Unugiri Beri Pendampingan

Dosen dan mahasiswa foto bersama--

BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.ID - Guna meningkatkan produk unggulan lokal go internasional, dosen dan mahasiswa Unugiri lakukan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) kepada 30 anggota UMKM, melalui kegiatan Revitalisasi UMKM Sri Batik Jumput Prayungan Sumberrejo Bojonegoro di Rumah Makan Lalapan Balap.

BACA JUGA: 1.677 Mahasiswa Baru Ikuti PKKMB UNUGIRI Bojonegoro 2025


Mini Kidi--

Ketua PKM Nilna Indriana, menjelaskan bila program PKM yang didanai oleh BIMA Kementerian Pendidikan tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tersebut, memanfaatkan platform e-codigimark sebagai sarana digitalisasi pemasaran. 

Menurutnya, melalui pendekatan itu, para pelaku UMKM diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi sekaligus memperkuat strategi branding berbasis kearifan lokal.

“Batik Jumput merupakan warisan budaya di Bojonegoro yang memiliki nilai seni tinggi. Dengan memanfaatkan teknologi digital, kami ingin membantu UMKM agar tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan dikenal lebih luas sampai go internasional”, paparnya kala sambutan.

BACA JUGA:Unugiri Bojonegoro Kukuhkan 930 Sarjana Lewat Yudisium Lulusan Tahun Akademik 2024-2025

Pelatihan Dua Hari

Pelatihan yang berlangsung dua hari Sabtu-Minggu (23-24/08), selaku Tim PKM Ida Fauziatun Nisa’ mengenalkan tentang inovasi batik Jumput. 

Ida kepada peserta, menjelaskan bahwasannya batik Jumput selama ini dikenal sebagai salah satu warisan budaya nusantara yang unik dengan teknik pewarnaan ikat celup. Sehingga, ditangan para pelaku UMKM Bojonegoro, batik Jumput terus mengalami inovasi tanpa meninggalkan akar tradisinya.

“Batik Jumput bukan hanya produk kerajinan. Tetapi, juga identitas budaya Bojonegoro. Dengan pelatihan ini, kami ingin UMKM lebih percaya diri mengangkat kearifan lokal melalui produk yang berkualitas dan berdaya saing” tuturnya.

BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Pembelajaran, Guru Matematika Bojonegoro Ikut Pelatihan AI dan LaTeX dari UNUGIRI

Sementara kala praktik membatik, Owner Sri Batik Jumput Sri Supatmiati, terlebih dahulu membagi peserta menjadi 6 kelompok di mana satu kelompoknya terdiri dari 5 orang. 

Sri panggilan akrab Sri Supatmiati, memperagakan bagaimana langkah awal pembuatan Batik Jumput mulai dari teknik pembentukan pola batik, mengikat pola dengan karet dan biji kapuk, proses pencelupan ke warna hingga proses pengeringan dan menjadi produk untuk siap dipasarkan.

Sumber: