umrah expo

Dirut Panglungan : Tertunda 5 Bulan karena Kasus Korupsi, Gaji 10 Pegawai Terbayar Lunas

Dirut Panglungan : Tertunda 5 Bulan karena Kasus Korupsi, Gaji 10 Pegawai Terbayar Lunas

Dirut Perumda Panglungan Agus Mujiono di depan lahan pembibitan kopi dan kakao yang bakal disulap lebih menguntungkan secara ekonomis.-muhammad anwar-

JOMBANG, MEMORANDUM.CO.ID - Direktur Perumda Panglungan Agus Mujiono, mulai berbenah usai dilantik dengan menanam kembali komoditas baru di lahan milik BUMD Pemkab Jombang tersebut.

Agus memilih menanam tembakau dan semangka sebagai upaya meningkatkan produktivitas lahan dalam jangka pendek, sekaligus memperbaiki kepercayaan publik terhadap kinerja Perumda Panglungan.

Sebagai direktur yang baru dilantik usai terjadinya kasus korupsi yang dialami direktur lama yang mencoreng nama Panglungan, Agus menegaskan komitmennya untuk membawa Perumda Panglungan  kembali ke jalur sehat dan produktif.

“Langkah pertama adalah efisiensi biaya dan peningkatan produktivitas tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan. Karena itu, penanaman kembali kami arahkan ke pola agroforestri terpadu dengan pendekatan blocking system,” ungkap Agus Mujiono, Jumat (11/7).

“Tembakau dan semangka adalah komoditas strategis dengan siklus cepat dan nilai jual stabil, ini penting untuk memulihkan keuangan Panglungan sekaligus mendongkrak PAD,” ujarnya


Menurut Agus, pemilihan tembakau bukan tanpa sebab. Selain adaptif dengan kondisi lahan Panglungan, tembakau juga punya peluang pasar yang jelas. Sementara semangka menjadi tanaman sela untuk memaksimalkan potensi lahan dan tenaga kerja.

“Kami tidak mau lahan tidur. Setiap jengkal harus menghasilkan. Dengan pola blocking system, lahan bisa dibagi sesuai karakter tanaman, sehingga risiko gagal panen bisa ditekan dan diversifikasi tetap jalan,” terangnya.

Agus menambahkan, sesuai dengan perintah Bupati Jombang H Warsubi, seluruh gaji karyawan Perumda Panglungan yang sempat tertunda selama 5 bulan karena kasus korupsi yang sempat menerpa, kini telah dibayarkan lunas. Termasuk ke-10 pegawai yang kini bertahan.

Pembayaran gaji tersebut, kata Agus, berasal dari hasil panen kopi dan cengkeh yang baru selesai kemarin. “Pesan Abah Bupati, gaji pegawai harus diutamakan. Meskipun hasil panen tidak maksimal dan di bawah standar, namun tetap mencukupi karena pengeluaran perusahaan berhasil ditekan secara signifikan,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Agus, penjualan hasil panen dilakukan langsung kepada pemroses tanpa melalui perantara, sehingga harga jualnya jauh lebih baik.

Agus optimistis, langkah penanaman kembali ini akan menjadi titik balik kebangkitan Perumda Panglungan, sekaligus membuktikan bahwa BUMD ini bisa bangkit dan bersih dari praktik korupsi.

“Saya ingin publik melihat Panglungan bukan sekadar nama lama dengan beban masa lalu, tetapi BUMD yang bisa diandalkan mendatangkan pendapatan daerah dan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. 

Sumber: