Ancaman Cuaca Ekstrem, Pemkab Sumenep Siagakan Aparat dan Warga Diminta Waspada

Ancaman Cuaca Ekstrem,  Pemkab Sumenep Siagakan Aparat dan Warga Diminta Waspada

Kepala BPBD Sumenep Ach Laili Maulidy (st) --

SUMENEP, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengeluarkan surat edaran peringatan resmi potensi cuaca ekstrem diperkirakan melanda wilayah kabupaten setempat. 

Melalui SE Nomor 1 Tahun 2025, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan lebat, angin kencang, dan petir, sebagaimana diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). 

Antisipasi hal tidak diinginkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep mensiagakan perangkat pemerintah, mulai tingkat kabupaten hingga desa tujuannya, diantisipasi sedini mungkin. 

“Kami tidak ingin lengah. Semua potensi bencana harus diantisipasi sedini mungkin,” tegas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Ach Laili Maulidy, Rabu (9/7). 

Ini semua, tambah dia untuk merespons ancaman bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan gelombang tinggi yang bisa mengganggu aktivitas warga, terutama di wilayah kepulauan yang bergantung pada jalur laut.

Dalam SE pemerintah meminta, selalu cek Informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG dan instansi berwenang, kurangi aktivitas di luar ruangan saat terjadi hujan deras dan angin kencang.

BACA JUGA:Puncak Cuaca Ekstrem, Kapolres Bangkalan Ingatkan Anggota Siaga Bencana Hidrometeorologi

BACA JUGA:Ratusan Buruh Tani Tembakau Pamekasan Dapat BPJS Ketenagakerjaan

Selalu membersihkan saluran air untuk mencegah genangan dan banjir, amankan atap dan pohon sekitar rumah, khususnya dahan rapuh yang rawan tumbang. Siaga di zona rawan banjir dan longsor, evakuasi dini jika perlu.

Juga melaporkan kejadian Darurat ke Call Center 112 atau BPBD terdekat, dan yang terakhir menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit musiman.

BPBD sendiri telah mengaktifkan sistem siaga darurat dan menyiapkan personel di sejumlah titik rawan. Termasuk pengawasan ketat di wilayah kepulauan yang rentan terhadap gelombang tinggi dan gangguan transportasi laut.

“Dengan geografis yang kompleks seperti Sumenep, kesiapsiagaan adalah kunci. Kami harap warga tetap tenang, tapi tidak abai,” imbuh Laili.


Mini Kidi--

Pemerintah daerah juga mendorong warga untuk memanfaatkan layanan informasi darurat melalui situs resmi BPBD Sumenep dan media sosial. Serta nomor darurat 112 untuk respon cepat jika terjadi hal yang membahayakan.(uri

Sumber: