umrah expo

Penuturan Krisdiana, Layanan JKN Bantu Rawat Inap Sampai Sembuh Total

Penuturan Krisdiana, Layanan JKN Bantu Rawat Inap Sampai Sembuh Total

Kris menjalani perawatan (ist) --

BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.ID-  Kebutuhan utama menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah diwujudkan oleh Krisdiana (28). Wanita asli Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro ini memanfaatkan layanan tersebut saat menjalani rawat inap selama hampir lima hari. Kris mengaku jika ia diperlakukan dengan baik oleh faskes tingkat lanjutan tempatnya di rawat. Ia diberikan penanganan dengan cepat juga pelayanan petugasnya yang ramah.

“Saat itu saya merasakan mual pada perut disertai demam yang agak tinggi. Selanjutnya badan pun terasa lemas dan pusing. Sehingga tanpa waktu lama, pagi dini hari tersebut, saya langsung dibawa suami ke faskes terdekat. Beruntung, domisili kami dekat sekali dengan rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Kami langsung menuju Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mendapatkan penanganan. Sambil diperiksa oleh dokter, suami saya diminta oleh petugas administrasi menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saya.

 

 Tanpa waktu lama, keperluan administrasi untuk berobat di faskes tingkat lanjutan tidak mengalami hal yang rumit,” jelas Kris.

 

Kris menambahkan, jika ia pun telah mengunduh Aplikasi Mobile JKN. Sehingga Kartu Indonesia Sehat (KIS) digital nya pun telah dapat diakses.

“Selanjutnya suami pun menunjukkan KIS digital saya melalui Aplikasi Mobile JKN pada patugas administrasi. Hal tersebut disambut baik oleh petugas administrasi guna memastikan kepesertaan aktif JKN. Akhirnya dokter mendiagnosa jika saya mengalami demam berdarah. Sempat kaget juga namun saya sudah merasakan sebelumnya kulit mengalami ruam kemerahan. Lima hari menjalani rawat inap, membuat kondisi saya semakin membaik. Rumor yang menyatakan jika ada pembatasan hari rawat inap ternyata tidak benar. Hal itu saya pastikan sendiri pada petugas ruangan rawat inap di mana saya dirawat,” ujarnya.

Kris mengaku banyak sekali informasi kebaikan layanan JKN yang disampaikan oleh pihak faskes. Biaya pengobatannya pun semua dijamin oleh BPJS Kesehatan.

“Layanan JKN yang kata orang selama ini rumit ternyata tidak terbukti. Perasaan puas menyelimuti saya dan keluarga karena layanan faskes yang luar biasa. Tidak ada memberikan pelayanan yang berbeda, yang saya lihat semua pasien diperlakukan sama. Sebenarnya di hari ketiga, saya merasakan kondisi tubuh sudah sehat. Namun dokter masih belum memperbolehkan pulang karena masih harus dilakukan penyembuhan. Perawat yang menangani juga seperti keluarga sendiri, memberikan empati yang sangat luar biasa. Doanya tidak ingin sakit namun jika sudah terjadi tetap harus disyukuri. Biaya pengobatan pun juga semuanya sudah dijamin penuh dengan menggunakan layanan JKN. Terima kasih banyak BPJS Kesehatan, semoga selamanya dapat membantu masyarakat khususnya saat sakit,” imbuhnya.

Kris pun menceritakan jika ia tidak ingin terlambat dalam membayar iuran JKN. Baginya lebih baik bersedekah untuk membantu peserta JKN lain yang membutuhkan.

“Iuran JKN yang tidak seberapa ini harus diupayakan setiap bulannya wajib dibayar. Yang saya amati saat saya sakit di UGD, ada beberapa yang kondisinya mengkhawatirkan. Tentu saja penanganan oleh pihak medis memerlukan banyak sekali tindakan. Seandainya belum memanfaatkan layanan JKN tentu akan banyak sekali banyak biaya yang dikeluarkan. Saya sangat bersyukur menjadi peserta JKN, banyak sekali manfaatnya dan saat sakit tidak menjadi beban keluarga. Dijamin sampai sembuh, tidak ada batasan rawat inap dan semoga berlangsung lama keberadaannya. Jadi jangan ragu untuk menjadi pesertanya,” tutup Kris. (top/day)

Sumber: