umrah expo

DPRD Surabaya Kritik Keras Rencana Ekskul Mobile Legend di Sekolah

DPRD Surabaya Kritik Keras Rencana Ekskul Mobile Legend di Sekolah

Anak ketika bermain game online. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Gebrakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) untuk menjadikan game online, seperti Mobile Legends, sebagai ekstrakurikuler (ekskul) resmi di sekolah mulai tahun ajaran 2025/2026 menuai kritik tajam dari kalangan legislatif.

Rencana yang dianggap revolusioner oleh Pemkot ini justru dipandang sebagai kebijakan yang berisiko merusak masa depan siswa.

BACA JUGA:Seniman Surabaya Resah, Evaluasi Ulang Ekskul Mobile Legends Masuk Sekolah


Mini Kidi--

Suara kritis datang dari Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Gerindra, Yona Bagus Widyatmoko. Ia mendesak adanya kajian mendalam sebelum kebijakan tersebut diterapkan.

Menurutnya, perlu ada penimbangan yang cermat antara manfaat dan mudarat dari game online bagi perkembangan siswa.

"Harusnya disertai kajian dulu, seberapa banyak mudaratnya dan seberapa banyak manfaatnya. Jika lebih banyak mudaratnya dari tinjauan berbagai aspek, ya patut dipertimbangkan ulang," tegas Yona.

BACA JUGA:Game Online Mobile Legends Jadi Ekstrakurikuler Sekolah, Langkah Inovatif atau Kontroversi?

Yona, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Surabaya tidak ingin ekstrakulikuler game online tersebut dipaksakan jika berdampak negatif pada perkembangan masa depan siswa. 

"Jangan sampai sudah tahu banyak mudarat, masih dipaksakan. Akhirnya rusak generasi kita, baik dari aspek kesehatan fisik dan mental, pendidikan, maupun adab dan perilaku, " tambahnya. 

BACA JUGA:Honor of Kings, Game MOBA Baru Siap Mengguncang Dominasi Mobile Legends di Indonesia

Kekhawatiran Cak YeBe sapaan akrab Yona Bagus Widyatmoko ini bukan tanpa dasar. Ia menyoroti maraknya pemberitaan mengenai anak-anak usia sekolah yang mengalami kerusakan mata, serta perubahan mental, dan perilaku akibat kecanduan gawai dan game online. 

"Ironisnya, di tengah fenomena ini, Dispendik justru bersemangat menjadikan esport sebagai bagian dari kurikulum sekolah, " ujarnya. 

BACA JUGA:8 Bahaya Mengintai di Balik Kecanduan Game Online

Sumber: