umrah expo

Pemkot Surabaya Gerak Cepat Bina Orang Tua dan Remaja, Sasar Keluarga Tidak Mampu

Pemkot Surabaya Gerak Cepat Bina Orang Tua dan Remaja, Sasar Keluarga Tidak Mampu

Kepala DP3A-PPKB Kota Surabaya, Ida Widyawati.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat menindaklanjuti arahan Wali Kota Eri Cahyadi terkait pembinaan orang tua dan remaja.  

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, Ida Widyawati, menyatakan program ini akan mencakup berbagai inisiatif, termasuk program Padat Karya bagi orang tua dengan penghasilan di bawah Rp4 juta.

 BACA JUGA:Pemkot Surabaya Sosialisasi Pembayaran PBB On The Street Batas Akhir 31 Mei 2025


Mini Kidi--

"Pemkot Surabaya berkomitmen membantu keluarga tidak mampu dengan memfasilitasi biaya pendidikan anak, termasuk melalui Asrama Bibit Unggul atau Kampung Anak Negeri bagi mereka yang ingin bersekolah penuh," ujar Ida, Minggu 25 Mei 2025.

Kelas parenting yang baru saja digelar melibatkan 500 orang tua.  Mereka dipilih karena anak-anaknya pernah mendapatkan penanganan dari Satpol PP Surabaya, umumnya berasal dari keluarga tidak lengkap yang menunjukkan perilaku menyimpang sebagai bentuk pencarian perhatian.

Pemkot Surabaya juga terus menggencarkan edukasi pola asuh remaja melalui berbagai program pencegahan seperti Puspaga Balai RW dan Kampung Arek Surabaya Ramah Perempuan dan Anak. 

BACA JUGA:Marak Pencurian Penutup Saluran Air, Buchori: Lemahnya Pengawasan Pemkot Surabaya

Program-program ini menekankan pentingnya keamanan anak, termasuk penerapan jam malam, dan memberikan apresiasi kepada RW yang aktif dalam upaya perlindungan anak.  Langkah-langkah komprehensif ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak dan remaja di Surabaya.

“Kami berupaya mengedukasi masyarakat tentang pola asuh remaja melalui berbagai inisiatif pencegahan, seperti Puspaga Balai RW dan Kampung Arek Surabaya Ramah Perempuan dan Anak. Program-program ini menekankan pentingnya keamanan anak di lingkungan, termasuk penerapan jam malam, dan memberikan apresiasi kepada RW yang konsen terhadap hal tersebut,” pungkas Ida. (rio)

Sumber: