Pemkot Surabaya Berupaya Revitalisasi SWK dengan Menggandeng Bapak Asuh

Pemkot Surabaya Berupaya Revitalisasi SWK dengan Menggandeng Bapak Asuh

SWK Urip Sumoharjo sepi meski sudah direvitalisasi dan menawarkan hiburan penyanyi. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemkot Surabaya tengah berupaya meningkatkan daya tarik dan pengelolaan sentra wisata kuliner (SWK) di Surabaya. Bagi SWK yang sepi maka Dinkopdag Surabaya akan mencarikan bapak asuh

BACA JUGA:Polsek Benowo Gelar Jumat Curhat di SWK Kelurahan Sememi, Tampung Aspirasi Warga

Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, menanggapi adanya beberapa SWK yang terlihat kurang ramai pengunjung.


--

Dewi menjelaskan, dari 51 SWK yang ada, tingkat keramaiannya tidak merata.  Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Surabaya meluncurkan program Bapak Asuh yang bertujuan untuk membina dan meningkatkan pengelolaan SWK. 

BACA JUGA:SWK Manukan Lor Jadi Tempat Resepsi Pernikahan, UMKM Ikut Panen Rezeki

Beberapa SWK telah bermitra dengan perbankan untuk mendapatkan pendampingan dalam hal pengelolaan keuangan, branding, dan pelatihan bagi para pedagang.  Pemkot menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan dan pengelolaan yang baik, tidak hanya sebatas branding semata.

"Memang benar, beberapa SWK cenderung kurang ramai dibandingkan yang lain. Dari 51 SWK yang ada, ada yang sangat ramai dan ada yang sepi.  Oleh karena itu, kami berupaya melakukan inovasi. Salah satu konsep yang kami kembangkan adalah program "Bapak Asuh" untuk SWK," kata Dewi.

BACA JUGA:Pastikan UMKM Naik Kelas, Wakil Wali Kota Surabaya Dukung Tumbuh Kembang SWK

Lebih lanjut, Dewi mengungkapkan rencana integrasi sistem pembayaran digital QRIS dan bantuan pengurusan nomor induk berusaha (NIB) bagi para pedagang SWK.  

Pelatihan keamanan dan kebersihan juga telah diberikan. Kerja sama antar pedagang juga difasilitasi untuk menghadirkan variasi kuliner lokal yang menarik. Program ini mendapat respons positif, terutama di lokasi strategis. Namun, untuk SWK di pinggiran kota, dibutuhkan upaya yang lebih intensif.

 BACA JUGA:Sepi Pembeli, Pedagang SWK Fresh Market Kutisari Wadul Dewan

Pemkot Surabaya juga berencana untuk melakukan merger beberapa SWK yang sepi pengunjung, khususnya yang berlokasi berdekatan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan daya tarik. Namun, pertimbangan aksesibilitas dan lalu lintas tetap menjadi prioritas. SWK yang kurang strategis lokasinya akan dipertimbangkan untuk difungsikan sebagai wadah kreativitas atau UMKM lainnya.

Terkait program "Bapak Asuh", Dewi menargetkan 5-6 SWK akan mendapatkan pendampingan dari program tersebut pada tahun ini.  Beberapa bank seperti BTN, BRI, dan Bank Jatim telah berpartisipasi dalam program ini yang meliputi bantuan desain, branding, dan pengelolaan SWK.

Sumber:

Berita Terkait