Pemkot Surabaya Genjot Produksi Padi dengan Bantuan Alsintan dan Infrastruktur Irigasi
Kadis DKPP Surabaya Antiek Sugiharti.-Oskario Udayana-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemkot Surabaya terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian padi. Langkah terbaru yang diambil adalah memberikan bantuan peralatan mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani (poktan) di kota tersebut.
BACA JUGA:Uji Sampel Sayuran dan Daging Pedagang Pasar Karah, DKPP Surabaya Pastikan Bebas Cemaran Bahan Kimia
Bantuan ini, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Antiek Sugiharti, bertujuan meningkatkan hasil produksi padi dan mendukung program ketahanan pangan nasional.

Mini Kidi--
Berbagai jenis bantuan telah disalurkan, mulai dari bibit padi, pupuk, dan pestisida hingga alsintan seperti transplanter (mesin tanam padi), alat bajak sawah, kombi (mesin panen padi), dan alat penggilingan padi. Antiek menekankan bahwa bantuan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan produktivitas pertanian.
BACA JUGA:DKPP Surabaya Bagikan Hasil Panen Bandeng kepada Warga MBR
“Alsintan mulai dari transplanter (mesin tanam padi) alat bajak sawah, kemudian kombi (mesin panen padi), alat penggilingan padi dan masih ada berbagai sarana dan prasarana yang lainnya. Alat-alat itu digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi petani dan meningkatkan jumlah produksi,” kata Antiek.
BACA JUGA:DKPP Kota Surabaya Mulai Periksa Kesehatan Hewan Kurban
Selain bantuan alsintan, Pemkot Surabaya juga tengah berupaya mengatasi kendala irigasi pada lahan pertanian di kota. Saat ini, beberapa area persawahan masih bergantung pada aliran air limbah rumah tangga.
Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Surabaya akan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemerintah Pusat untuk membangun saluran irigasi baru, termasuk pembangunan pompa air untuk mengalirkan air dari sungai terdekat ke lahan persawahan.
Lebih lanjut, Pemkot Surabaya juga memanfaatkan agen hayati untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen padi. Penggunaan agen hayati diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk dan pestisida non-organik, sehingga menghasilkan padi yang lebih berkualitas dan aman dikonsumsi. (rio)
Sumber:


