umrah expo

Bank Jatim Dukung IIFS 2025 untuk Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Jawa Timur

Bank Jatim Dukung IIFS 2025 untuk Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Jawa Timur

Direktur Utama Bank Jatim Winardi Legowo bersama pejabat OJK Jatim dalam acara IIFS 2025.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur sukses menggelar workshop dalam rangkaian Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025 bertema Sinergi Perbankan Syariah dalam Rangka Perluasan Akses Layanan Perbankan Syariah, Jumat 8 November 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Pusat Bank Jatim tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, Direktur Utama Bank Jatim Winardi Legowo, jajaran direksi, dewan komisaris, dewan pengawas syariah, serta pejabat eksekutif lainnya.


Mini Kidi--

Dian Ediana Rae menjelaskan pentingnya inovasi dan perluasan akses keuangan syariah bagi seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, kesadaran publik terhadap nilai ekonomi berbasis syariah terus meningkat, namun masih diperlukan langkah konkret agar produk keuangan syariah semakin merata digunakan.

BACA JUGA:BNNP Jatim Gerebek Jalan Kunti, Amankan Seorang Pengedar dan Ratusan Pil Ekstasi Berlogo Hello Kitty

“Permintaan terhadap layanan keuangan syariah terus tumbuh. Maka penting bagi kita untuk meresponsnya melalui inovasi, efisiensi produk, serta integrasi ekosistem. Inovasi keuangan syariah harus mampu menggabungkan nilai ekonomi dan sosial agar memberikan keberkahan bagi masyarakat,” ujarnya.

Dian memaparkan, hingga Agustus 2025 total agregasi aset industri keuangan syariah nasional mencapai Rp3.030 triliun atau tumbuh 11,4 persen dari total aset industri keuangan nasional. “Aset perbankan syariah nasional saat ini mencapai Rp975,94 triliun dengan pangsa pasar 7,44 persen, sementara pasar modal syariah mencapai Rp1.832,3 triliun dengan pangsa pasar 19,92 persen. Ini pencapaian penting yang menunjukkan daya tahan dan prospek besar keuangan syariah di Indonesia,” ungkapnya.

BACA JUGA:Telan Anggaran Rp15 Miliar per Tahun, Kesiapan Bus Trans Jatim Koridor I Malang Raya Capai 85 Persen

Ia menambahkan, keberhasilan tersebut tidak lepas dari sinergi lintas sektor, termasuk dukungan pemerintah daerah. Jawa Timur, kata Dian, menjadi salah satu provinsi dengan ekosistem keuangan syariah paling aktif di Indonesia berkat dukungan pesantren, santri, dan pelaku UMKM halal.

“Pertumbuhan ekonomi syariah di Jawa Timur sangat kuat karena ditopang oleh pondasi sosial dan pendidikan yang mapan. Tahun ini, Jawa Timur berhasil meraih 10 penghargaan Anugerah Adinata Syariah 2025,” tambahnya.

BACA JUGA:Kasus HIV di Jatim Capai 65.238 Orang, Fraksi PDIP Desak Pemerintah Perluas Edukasi dan Layanan Kesehatan

Direktur Utama Bank Jatim Winardi Legowo menyampaikan bahwa penyelenggaraan IIFS 2025 memiliki makna penting dalam memperkuat kolaborasi, inovasi, dan pertumbuhan sektor keuangan syariah di daerah.

Pihaknya juga menandatangani sejumlah kerja sama strategis, di antaranya dengan Rumah Sakit Aisyah Bojonegoro, Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, serta MoU Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) dengan Rumah Wakaf Indonesia dan Gerakan Wakaf Indonesia.

BACA JUGA:Dindik Jatim Tekankan Pendidikan Anti Kekerasan, Aries: Sekolah Harus Jadi Tempat Paling Aman Bagi Siswa

CWLD merupakan instrumen inovatif yang menggabungkan fungsi investasi dan sosial. Melalui mekanisme ini, keuntungan dari deposito disalurkan otomatis sebagai wakaf uang untuk program sosial seperti bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM kopi dan budidaya pisang cavendish.

“Kami meyakini kolaborasi ini tidak hanya memperluas ekosistem keuangan syariah, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya,” tegas Winardi.

BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Jatim Dorong Peningkatan Kesejahteraan Perawat

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan pentingnya komitmen tinggi Bank Jatim dalam mengembangkan produk syariah.

“IIFS ini adalah momentum untuk meneguhkan komitmen Bank Jatim agar terus all out mengembangkan fungsi syariah. Potensi ekonomi syariah masih sangat besar, dan ruang pertumbuhannya masih bisa dioptimalkan,” ujar Emil.

Sumber:

Berita Terkait