Ratusan KPM Desa Babatan Terima Bantuan Pangan Beras 20 Kg
KPM Desa Babadan mengambil beras bantuan.--
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Ratusan warga Desa Babadan, Kecamatan Karangrejo, nampak senang dan antusias berdatangan di balai desa setempat. Karena di saat sulitnya ekonomi, sebanyak 414 orang yang terdiri dari para keluarga penerima manfaat (KPM), kembali menerima bantuan pangan berupa beras.
BACA JUGA:Pemkab Tulungagung dan Bulog Salurkan Ribuan Ton Beras Bantuan Pangan dari Pemerintah Pusat

Mini Kidi--
Kepala Desa Babadan, Suyitno juga mengaku senang sekaligus terkejut. Sebab, bantuan pangan yang sudah lama tidak ada, tiba - tiba ada lagi. Ratusan warganya mendapat undangan untuk menerima bantuan pangan melalui Kantor Pos pada Senin 28 Juli 2025 kemarin.
"Bantuan ini sudah lama tidak ada, kami tidak menyangka sebelumnya, tiba - tiba ada undangan pengambilan bantuan pangan bagi warga kurang mampu. Ternyata di desa kami masih ada 414 KPM yang mendapat bantuan pangan dari pemerintah berupa beras 20 Kg," terangnya pada memorandum.co.id, Selasa 29 Juli 2025.
BACA JUGA: Bupati Gatut Sunu Berikan Bantuan Alat Pertanian, Jangan Dipindah Tangan, Harus Dimanfaatkan Petani
Dijelaskan Kades Suyitno, penyaluran bantuan pangan berupa beras diberikan langsung oleh pendamping kepada keluarga kurang mampu. Sebanyak 414 KPM itu masing - masing menerima 20 kg beras (2 sak) untuk bulan Juni dan Juli 2025.
"Kami selaku pemerintah desa meneruskan undangan kepada masyarakat. Untuk data semua sudah ada dari pusat. Pemerintah desa hanya ditugasi membagikan undangan siapa - siapa dari 414 KPM yang terdaftar sesuai datanya. Untuk yang membagikan adalah Pendamping PKH," jelasnya.
BACA JUGA:Bupati Gatut Sunu Salurkan Bantuan dan Zakat Fitrah Kepada Warga Kecamatan Ngantru
Kades Suyitno mengatakan sempat ada kecemburuan bagi warga yang tidak menerima bantuan. Namun Suyitno menegaskan pihak desa tidak bisa menentukan penerimanya, juga tidak berani merubah data nama penerimanya.
"Tadi ada warga yang laporan dan terjadi salah paham karena tidak menerima bantuan. Dan sampai ada yang menutup jalan. Karena merasa jalan yang dilewati tetangganya ke kandang adalah tanah miliknya," terang Suyitno.
BACA JUGA:Sejumlah Infrastruktur Rusak, Pemkab Tulungagung Upayakan Dana Bantuan Tidak Terduga dari Provinsi
Atas laporan warga itu, maka pihaknya turun ke lapangan melibatkan perangkat desa, RT, RW, bendahara desa dan tokoh masyarakat yang pernah menjadi ketua Pokmas PTSL.
"Akhirnya kita cek datanya. Ternyata tanah yang ditutup adalah bagian dari bidang tanah yang ada di belakangnya yang bersertifikat," ungkapnya.
Sumber:



