Fenomena Bediding Melanda Surabaya dan Jatim di Musim Kemarau
Heni Adhianata.-Istimewa-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Beberapa hari ini di Kota Surabaya mengalami dingin berlebih hingga bikin tubuh merasa bediding. Hal ini terlihat dari termometer dari HP terpantau di Surabaya raya alami suhu cuaca mencapai 29 derajat celcius sekitar pukul 10.00 WIB.
Fenomena bediding ini juga dialami Rini warga Surabaya, mengaku sangat dingin jika di pagi hari. Bahkan dirinya sampai harus mematikan kipas angin.

Mini Kidi--
"Sangat dingin, sampai selimut saja masih terasa dinginnya jadi saya matikan kipas angin agar sedikit hangat," kata Rini.
Perempuam itu merasa heran karena di kala siang, kondisi di Surabaya cukup panas yang membuat dirinya kerap mampir ke minimarket untuk membeli minum.
BACA JUGA:Awas Bencana Hidrometeorologi, BMKG Juanda Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem
"Tapi sore kadang hujan, dan paginya selalu dingin sampai bediding," ungkapnya.
Hal senada dialami Santi, warga Gresik, merasa sangat kedinginan saat pagi hari. Bahkan dirinya harus menggunakan dua selimut untuk mengatasi rasa dingin.
"Saya tidak kuat dinginnya," ucapnya singkat.
BACA JUGA:BMKG Juanda Prediksi Hujan Guyur Sejumlah Daerah, Awal Musim Hujan Bulan Depan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan kondisi bediding yang terjadi di Surabaya Raya. Fenomena dingin ini disebabkan beberapa faktor.
"Langit cerah pada malam hari dengan minim tutupan awan dan angin yang tenang, menyebabkan panas yang dilepaskan oleh bumi tidak terpantul kembali ke bumi dan langsung terlepas ke atmosfer, sehingga udara dirasakan lebih dingin dari biasanya," jelas Rendy Irawadi, Prakirawan BMKG Juanda.
BACA JUGA:BMKG Nyatakan Air Laut Pasang, Pemkot Minimalisir Banjir
Selain itu adanya, pengaruh angin dari Australia yang cenderung dingin dan kering juga berkontribusi pada fenomena dingin ini.
"Kondisi ini yang membuat kondisi di Surabaya alami dingin yang berlebih," tuturnya.
BACA JUGA:BMKG: Hujan Deras dan Angin karena Fenomena Awan Cumulonimbus
Kondisi dingin hingga bediding ini juga disebabkan saat malam Kota Surabaya sekitarnya diguyur hujan. "Itu faktor lainnya yang membuat kondisi semakin dingin," terangnya.
Rendy menjelaskan bahwa fenomena dingin ini akan berlangsung hingga Agustus, saat puncak musim kemarau.
"Biasanya sampai Agustus nanti, saat puncak musim kemarau," ujarnya.
BACA JUGA:BMKG Peringatkan Banjir Level Waspada dan Siaga di Surabaya
Sehingga, Rendy menjelaskan bahwa fenomena dingin di Surabaya disebabkan oleh kombinasi faktor alam yang akan berlangsung hingga Agustus.
"Kondisi seperti ini terjadi di beberapa wilayah Surabaya Raya," pungkasnya.
Fenomena bediding atau udara dingin yang terjadi pada malam hingga pagi hari di musim kemarau tengah melanda Jatim. Untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit, ada beberapa tips mengenai asupan makanan dan minuman yang bisa diperhatikan.
BACA JUGA:Waspadai Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Mitigasi Bencana
Heni Adhianata, dosen dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Ottimmo International menjelaskan, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah menjaga terpenuhinya kebutuhan air agar tubuh tetap terhidrasi. Sebab saat suhu dingin, biasanya rasa haus akan berkurang.

-Ilustrasi-
“Kebutuhan air putih itu tetap harus kita penuhi. Misalnya walaupun udara sedang dingin, tidak merasa haus atau tidak ingin minum, tapi kebutuhan minimum 2 liter air per hari itu tetap harus kita penuhi,” ujar Heni, Minggu 13 Juli 2025.
Sementara untuk asupan makanan, Heni mengingatkan agar kebutuhan serat hingga vitamin harus tercukupi. Hal itu dapat dilakukan dengan konsumsi buah dan sayur.
BACA JUGA:BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem selama Tiga Hari
“Untuk membantu memenuhi cairan tubuh, bisa dipilih buah dan sayur yang tinggi kandungan airnya. Misalnya jeruk seperti itu, sayuran-sayuran yang kandungan airnya lebih tinggi misalnya tomat,” bebernya.
Ketika suhu terasa dingin, konsumsi makanan dan minuman hangat juga bisa membantu tubuh merasa lebih baik. Apalagi jika terdapat reaksi alergi terhadap udara dingin seperti hidung tersumbat dan bersin-bersin.
“Itu bisa diatasi dengan mengkonsumsi seperti jahe atau air hangat biasa. Makanan hangat seperti sup, soto, mungkin itu juga bisa meningkatkan gairah kita untuk makan,” tutur Heni.
BACA JUGA:BMKG: Waspadai Awan Cumulonimbus
Heni juga memberi catatan untuk menghindari makanan yang tinggi minyak guna menjaga tubuh tetap fit di tengah kondisi cuaca seperti saat ini.
“Karena di musim pancaroba atau perubahan musim kan kadang tubuh kita agak sensitif, imunitas mungkin juga menurun. Sehingga kalau kita tidak menjaga atau membatasi makanan-makanan yang tinggi minyak itu bisa terjadi radang,” ucapnya.
Terakhir, selain memperhatikan asupan makanan dan minuman untuk tubuh, Heni juga menyampaikan pentingnya olahraga bagi tubuh agar tetap fit.
BACA JUGA:BMKG Minta Warga Surabaya Waspadai Angin Downburst
Olahraga ringan seperti jalan kaki di pagi atau sore hari selama sekitar 30 menit disebut bisa membantu melancarkan metabolisme dan menjaga kesehatan tubuh.
“Jadi nanti tubuh kita yang awalnya mungkin lemas, tidak merasa hangat, dengan olahraga ringan itu metabolisme jadi meningkat,” pungkasnya. (rio)
Sumber:

