Ini Kata Korban Proyek Apartemen Mangkrak
Hartinah menunjukkan brosur penawaran Apartemen Frontage. -Oskario Udayana-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Salah satu korban, Hartinah, warga Jalan Kedurus, menceritakan bagaimana bisa menjadi korban investasi Aparteman Frontage yang tidak ada kejelasan sampai sekarang.
BACA JUGA:Korban Proyek Apartemen Mangkrak Capai 100 Orang Lebih
Proyek yang dimulai dengan ground breaking pada Agustus 2014, dijanjikan akan selesai dan dapat diserahterimakan pada 2017. Namun, hingga tiga tahun setelah pelunasan pembayaran, proyek tersebut belum juga rampung.

Mini Kidi--
"Saya tertarik setelah mengetahui (datang) di pameran di Jalan Ahmad Yadi," kata Hartinah.
BACA JUGA:Belasan Tahun Tanpa Sertifikat, Ribuan Warga Grup Apartemen Puncak Terkatung-katung
Perempuan lanjut usia ini, mengungkapkan ketertarikannya pada proyek tersebut berawal dari sebuah pameran properti di sekitar Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Ia tertarik dengan lokasi proyek yang strategis, dekat dengan IAIN dan berada di area frontage Jalan Ahmad Yani.
BACA JUGA:BK DPRD Surabaya Tak Temukan Pelanggaran Etik Anggota Komisi B dalam Kasus Aduan Pengelola Apartemen
Motivasi pembelian juga didorong oleh keinginan untuk memiliki investasi jangka panjang yang dapat disewakan di masa mendatang. Dia bahkan melibatkan anaknya dalam pembelian properti rersebut dengan sistem patungan, dengan harapan dapat meringankan beban cicilan. Investasi yang dilakukan mencapai 700 juta rupiah.
Namun, keterlambatan penyelesaian proyek menimbulkan kekecewaan. Sampai saat ini, belum ada kejelasan kapan proyek tersebut akan benar-benar selesai.
"Saya bayar cash itu. Sampai sekarang belum ada kejelasan. Air mata saya sudah habis beserta uang saya. Sampai saya ini tidak bisa memperbaiki rumah saya yang atapnya bocor," ungkap Hartinah, pensiunan pegawai Dolog ini. (rio)
Sumber:



