Modernisasi Transportasi, Khofifah Perkuat LRT Sambungkan Wilayah Gerbangkertasusila
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mempercepat upaya membangun sistem transportasi massal--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mempercepat upaya membangun sistem transportasi massal berbasis rel untuk kawasan aglomerasi Surabaya. Dia memastikan bahwa Light Rail Transit (LRT) menjadi opsi paling rasional dalam memperkuat konektivitas dan mobilitas warga.
Khofifah mengungkapkan hasil studi kelayakan pembangunan transportasi ini ditargetkan rampung dan diluncurkan pada Juli 2025. Kajian tersebut merupakan kerja sama antara Pemprov Jatim dan pemerintah Inggris melalui konsultan PwC dan Mott MacDonald.
BACA JUGA:Gubernur Khofifah Ajak Bijak Bermedia Sosial dan Waspadai Penyebaran Hoaks

Mini Kidi--
"Insya Allah bulan depan mudah-mudahan hasil feasibility study (FS) dari pemerintah Inggris sudah bisa diluncurkan. Dan kalau opsinya adalah trem atau MRT, maka saya sampaikan lebih baik menggunakan LRT saja," ungkap Khofifah.
Menurutnya, LRT merupakan pilihan yang paling efisien secara teknis dan finansial jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. MRT dinilai terlalu mahal, sementara trem hanya efektif di kawasan inti kota.
Dia menegaskan transportasi terintegrasi akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan daya saing kawasan metropolitan Surabaya. Dengan konektivitas yang kuat, akses antarwilayah akan lebih cepat dan efisien.
BACA JUGA:Perkuat Pilar Ekonomi Daerah, Khofifah Sejahterakan Hidup Masyarakat dari Bawah
"Sedangkan kami butuh yang bisa menghubungkan wilayah aglomerasi Surabaya. Maka yang memungkinkan adalah dengan LRT. LRT adalah moda transportasi massal yang paling memungkinkan," jelasnya.
Pembangunan LRT ini akan menghubungkan tiga koridor utama yang melintasi kawasan strategis di Gerbangkertasusila. Jalur tersebut mencakup rute dari barat ke tengah, utara ke tengah, serta pusat ke selatan.
Lebih lanjut dia menjelaskan untuk rute Wonokromo-Juanda, sempat dikaji penggunaan MRT dengan estimasi biaya mencapai Rp20,96 triliun. Namun demikian, tingginya biaya menjadikan LRT lebih realistis untuk direalisasikan dalam waktu dekat.
BACA JUGA:Kerja Nyata Khofifah Memuaskan, Warga Jatim Rasakan Dampak Positif Besar
"Untuk koridor barat ke tengah yaitu dari Unesa-Darmo, kemudian koridor utara ke tengah yaitu dari Pasar Turi-Wonokromo dan koridor pusat ke selatan yaitu dari Wonokromo-Juanda," papar Khofifah.
Sementara itu, studi kelayakan ini merupakan kelanjutan dari pra-FS JICA yang telah dilakukan sebelumnya. Pemerintah juga mengkaji beberapa opsi moda dan estimasi anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan serta daya dukung wilayah.
Sumber:



