Dinsos Jatim Latih Puluhan Tagana Muda, Perkuat Kesiapsiagaan Bencana
Tagana Muda Jatim menjalani latihan kesiapsiagaan terhadap bencana --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID — Dinas Sosial (Dinsos) Jatim melaksanakan pengukuhan dan pelatihan relawan penanggulangan bencana Taruna Siaga bencana (Tagana) Muda selama tiga hari, pada 26 sampai 28 November 2025 di Lapangan Desa Suren Lor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kesiapsiagaan dan meningkatkan kapasitas Tagana Muda dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Jawa Timur.
BACA JUGA:Tanggap Bencana, BRI Peduli Bergerak Cepat Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak di Wilayah Sumatera

Mini Kidi--
Tak hanya mengukuhkan dan memberi pelatihan, Dinsos Jatim turut membentuk Kampung Siaga Bencana. Hal itu sebagai langkah meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana secara mandiri.
Kegiatan yang diikuti 57 anggota Tagana muda dari berbagai daerah ini mengusung tujuan besar untuk menumbuhkan Tagana yang sigap, aktif, dan mandiri.
BACA JUGA:BRI Peduli Salurkan Bantuan Tanggap Bencana untuk Korban Banjir di Koto Tangah Padang
Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinsos Jatim, Sukardi, S.H., M.Si., menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas masyarakat adalah pondasi utama dalam pengurangan risiko bencana.
“Ketika masyarakat memiliki kemampuan dasar dan kesiapsiagaan yang baik, maka dampak bencana dapat ditekan secara signifikan,” ujarnya.
Peserta berasal dari empat daerah, yaitu Kabupaten Trenggalek sebanyak 45 orang, Kabupaten Kediri lima orang, Kota Mojokerto lima orang, dan Kota Kediri dua orang.
BACA JUGA:Polisi Ngawi Gelar Sosialisasi Tanggap Bencana di Sine
Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi lintas wilayah serta membangun jejaring relawan yang solid di tingkat lokal maupun regional.
Pelatihan ini mencakup beberapa metode penting, mulai dari pengetahuan dasar penanggulangan bencana, manajemen logistik, hingga layanan dukungan psikososial.
Anggota Tagana juga dilibatkan dalam simulasi kesiapsiagaan untuk menghadapi situasi tanggap darurat, sehingga mampu memahami langkah-langkah evakuasi, pendataan daerah rawan, serta penyediaan kebutuhan dasar bagi korban terdampak.
Sumber:



