Pengamat Pendidikan Sarankan Anak-anak Suka Tawuran Dibina ke Kampung Shelter Anak Negeri
pengamat pendidikan Isa Ansori.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Isa Ansori, pengamat pendidikan, menyoroti meningkatnya kenakalan remaja di Surabaya. Ia mengamati peningkatan kasus tawuran, bolos sekolah, dan putus sekolah, meskipun Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya telah menerapkan wajib belajar hingga SMA. Kenakalan ini, menurutnya, terlihat jelas di berbagai wilayah, termasuk Surabaya Utara.
Ansori menekankan perlunya penanganan ekstra tanpa kekerasan, dengan fokus pada kedisiplinan. Ia menilai Surabaya memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah ini, mengingat keberadaan fasilitas seperti Kampung Anak Negeri, asrama bibit unggul, dan shelter. Fasilitas-fasilitas ini, menurutnya, dapat dioptimalkan untuk membina remaja bermasalah.
BACA JUGA:Polsek Rungkut Gencarkan Imbauan Anti Kenakalan Remaja Jelang Libur Sekolah

Mini Kidi--
"Surabaya punya potensi untuk menangani Itu, punya kampung Anak Negeri punya Asrama Bibit Unggul, punya shelter dan sebagainya. Saya kira tempat-tempat itu bisa dimanfaatkan untuk menangani anak-anak yang dalam kategori perilaku yang menyimpang," kata Ansori.
Sebagai alternatif pendekatan yang lebih efektif daripada pengiriman ke barak militer (seperti di Jawa Barat), Ansori mengusulkan pemanfaatan Kampung Anak Negeri. Ia menyarankan pendekatan disiplin positif dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Satpol PP, TNI, psikolog, dan lembaga perlindungan anak. "Tujuannya adalah membimbing remaja menuju perilaku yang lebih baik," imbuh Ansori.
BACA JUGA:Emosi Tim Idola Kalah, Suporter Futsal dari SMK Tawuran di GOR Unesa
Ansori menambahkan, Kampung Anak Negeri telah berhasil mengembangkan bakat anak-anak. Namun, ia menekankan perlunya peningkatan formula untuk menampung lebih banyak anak.
Ia mengusulkan penyusunan kurikulum bersama, dengan tetap mencatat kehadiran anak di sekolah asal. Dengan demikian, anak-anak tetap dapat bersekolah dan mengembangkan potensi mereka, menjamin masa depan mereka.
BACA JUGA:NGO Usul Remaja Pelaku Tawuran Surabaya Dibina di Rumah Pemulihan Anak
Ansori optimistis Surabaya, sebagai kota metropolitan, mampu menjalankan program ini.Ia mencontohkan bagaimana bakat anak, misalnya dalam balap sepeda atau seni bela diri, dapat dikembangkan di Kampung Anak Negeri sebagai alternatif positif dari perilaku menyimpang seperti tawuran.
"Sebagai asrama anak-anak dikembangkan bakatnya. Anak anak yang bakatnya balap sepeda tapi di sekolah segan bisa dikembangkan di kampung anak negeri. Kalau tawuran bisa dikembangkan bakatnya sebagai petinju dan bela diri," pungkas Ansori. (rio)
Sumber:



