Hidayah di Balik Senja, Ayu Melihat Islam Sebagai Rumah yang Selama Ini Dicari
Ayu Dewi Retnoningsih.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kisah perjalanan spiritual seseorang dalam menemukan hidayah memang selalu menarik untuk disimak. Salah satunya adalah kisah seorang wanita asal Surabaya bernama Ayu Dewi Retnoningsih, yang memutuskan untuk memeluk agama Islam setelah melalui perjalanan panjang pencarian jati diri.
Ayu, yang dibesarkan dalam keluarga nonmuslim, mengaku selalu merasa ada kekosongan di dalam hatinya. Ia merasa tidak menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kehidupan dan tujuan keberadaannya. Rasa penasaran ini mendorongnya untuk mempelajari berbagai agama dan kepercayaan, termasuk Islam.

Mini Kidi--
Perkenalannya dengan Islam sejatinya dimulai sejak kecil. Meski tumbuh di keluarga berdarah Tionghoa, namun lingkungannya majemuk.
Orang tuanya memeluk Kristen Katolik, paman dan bibinya ada yang Islam, Kristen Protestan, hingga Konghucu. Dari pertemuan rutin keluarga, Ayu kemudian mengetahui ajaran Islam sedikit demi sedikit.
Singkat cerita, Ayu yang mulai tumbuh dewasa pada suatu hari bertemu dengan seorang teman pria Muslim yang ramah dan penuh kasih. Temannya ini dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan Ayu tentang Islam, tanpa pernah berusaha memaksanya untuk memeluk agama tersebut.
BACA JUGA:Pemuda Islam Abangan Bingung Hendak Nikah vs Mualaf
"Saya melihat Islam ini agama yang berbeda daripada yang lainnya. Lalu saya terkesan dengan suasana damai dan ketenangan yang terpancar dari teman saya. Ia selalu terlihat tersenyum dan tampak bahagia, meskipun hidupnya tidak selalu mudah," ungkap Ayu, Selasa, 4 Maret 2025.
Ketertarikan Ayu pada Islam pun semakin menguat setelah duduk di bangku kuliah. Melanjutkan pendidikan di Universitas Surabaya (Ubaya), rupanya membawa magnet tersendiri bagi Ayu untuk mempelajari Islam lebih dalam.
Di sana, putri kedua pasangan Tjoe Liat Hoa dan Tan Mei Wa ini sering bergaul dengan teman-teman Muslimah. Sahabat-sahabat perempuan berhijabnya itu yang kemudian andil dalam memantapkan Ayu untuk mengetahui Islam lebih jauh.
BACA JUGA:Penolak Syariat Islam Terjebak Jadi Mualaf Penikmat Syariat (4)
Jelang kelulusan kuliah, rasa penasaran Ayu terhadap Islam tak tergradasi. Justru semakin terpacu. Perempuan kelahiran 30 Mei 1995 ini bahkan mulai membeli buku berisi surat-surat pendek ayat suci Al-Qur'an beserta terjemahannya. Ia kian penasaran.
Dengan penuh keyakinan, Ayu pun memutuskan untuk mempelajari Islam secara eksklusif. Ia memilih Masjid Al Falah di Jalan Raya Darmo sebagai rumah mengajinya.
Sumber:



