umrah expo

Tim Sar Pastikan Pencarian Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Sampai Lokasi 'Clear'

Tim Sar Pastikan Pencarian Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Sampai Lokasi 'Clear'

Tim SAR lanjutkan pencarian sampai tidak ada korban ditemukan.(sud/san)--

SIDOARJO, MEMORANDUM.CO.ID - Pencarian korban runtuhnya bangunan musala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo terus berlanjut. 

Memasuki hari ke-8, tim SAR gabungan terus mengevakuasi korban. Tercatat korban mencapai 170 orang sejak musibah itu terjadi. Basarnas merinci jumlah korban selamat 104 orang, meninggal dunia 66 orang. tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 13 korban dalam keadaan meninggal dunia.

BACA JUGA:Hari ke-8 Tragedi Maut Ponpes Al Khoziny, 17 Jenazah Sudah Teridentifikasi


Mini Kidi--

Kepala Basarnas Marsda Mohammad Syafii melihat langsung proses pencarian korban yang berlangsung. Ia mengatakan pencarian akan terus berlangsung selama 24 jam.

Pencarian tidak akan berhenti sampai tidak ada lagi korban yang ditemukan. Ia akan menyatakan operasi itu selesai jika lokasi kejadian sudah benar-benar bersih. Ia sendiri tidak bisa memastikan kapan operasi itu selesai. Dikatakan, operasi bisa selesai malam hari, namun juga bisa besok pagi atau besok siang. 

"Kalau benar-benar lokasi itu sudah bisa kita clearkan, saat itu kita dari Badan Nasional sudah bisa mendekler (mengumumkan) bahwa operasi yang dilakukan oleh Badan SAR Nasional bisa dinyatakan selesai," tegasnya, Senin, 6 Oktober 2025. 

BACA JUGA:Evakuasi Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny, Pemkab Sidoarjo dan BNPB Pastikan Rampung Selasa

Disebutkan juga, proses evakuasi akan tetap dilakukan dengan kehati-hatian. Alat berat akan digunakan penuh dengan perhitungan untuk mencacah reruntuhan. Pasalnya, bangunan beton yang runtuh masih menyambung dengan bangunan lain. 

"Material reruntuhan ini masih terkoneksi dengan bangunan di sebelah, masih membutuhkan cuting terhadap struktur reruntuhan ini," urainya. 

BACA JUGA:Babak Baru Tragedi Ponpes Al Khoziny, Polisi Akan Gelar Penyelidikan dalam Waktu Dekat

Marsda Mohammad Syafii mengatakan, operasi musibah runtuhnya bangunan musala Ponpes Al Khoziny menjadi operasi khusus. Semua instansi terlibat. Instansinya sendiri sudah mengumumkan bahwa operasi kali ini akan diperpanjang. Secara aturan perpanjangan bisa dilakukan per tiga hari. Namun jika korban sudah tidak ditemukan maka operasi yang dilakukan Basarnas akan dihentikan. 

Disampaikan juga, operasi bisa saja berlanjut oleh instansi lainnya seperti BNPB maupun Kementerian Sosial. 

"Sebenarnya kita memiliki ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Badan SAR Nasional bahwa operasi normal dilaksanakan selama tujuh hari, itu kalau dilaksanakan secara mandiri, tapi operasi yang kita laksanakan ini sudah menjadi operasi khusus," tandasnya.(sud/san)

Sumber:

Berita Terkait