Kematian Siswi SD di Lamongan, Kadisdik: Bukan Di-Bully

Kematian Siswi SD di Lamongan, Kadisdik: Bukan Di-Bully

Kadisdik Lamongan Munif Syarif.-Biro Lamongan -

LAMONGAN, MEMORANDUM - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Lamongan Munif Syarif meluruskan perihal meninggalnya siswi kelas 6 SDN di Karanggeneng yang diduga jadi korban perundungan (bully).

Diungkapkan Munif sapaan Kadisdik Lamongan, korban AR (13) pada waktu itu terpeleset terjatuh saat bercanda atau bermain di luar kelas bersama 4 orang temannya sambil menunggu upacara bendera. 

Korban tiap harinya itu sering bermain dan bercanda bersama dengan temannya, lanjut dia, waktu itu korban menggoda temannya dengan menarik jilbab, kemudian temannya mengejar seperti anak bercanda pada umumnya. 

BACA JUGA: Hanya Bisa Ngelus Dada! Cabuli Anak Tiri 2 Tahun Pria di Cerme Tak Ingat Berapa Kali

"Mereka bersenggolan sehingga korban terjatuh. Jadi bukan karena perundungan atau bully. Kalau terkait bully itu kan satu kelas atau anak itu diintimidasi, padahal anak ini kan guyon dengan sahabatnya sendiri, kalau dikatakan bully, saya pikir terlalu berlebihan," ungkap Munif, Senin 6 Mei 2024.

BACA JUGA: Sungguh Terlalu! Dua Tahun Pria asal Cerme, Gresik Cabuli Dua Anak Tiri

"Kemudian, ya anak itu kalau di-bully, imbuh Munif, ya otomatis intimidasi dari semua pihak mungkin merasakan itu, tapi ini kan nggak," imbuh Munif.

"Pihaknya juga nggak tahu, menurut Munif, kejadiannya ini kan Februari, kemudian meninggalnya Maret, setelah itu jarak beberapa bulan, kok baru sekarang melaporkan begitu,” ujarnya.

BACA JUGA:Putra Mantan Orang Nomor Satu di Lamongan, Resmi Daftar Calon Bupati di DPD NasDem

Kendati demikian, pihaknya tidak punya bahan lain, tapi itu bisa dikaji sendirilah, tapi yang jelas tadi ke sekolahan, bahkan ia ke muridnya dan sahabatnya juga.

“Ya sebetulnya mereka ini enjoy-enjoy saja bahkan karena kejadian di Februari-Maret. Kemudian selesai ya normal,” tambahnya.

Dalam hal ini, terang Munif, pihaknya saling menyadari tapi tidak mengetahui seperti ini, akhirnya pihak sekolah rembuk dalam arti bagaimana supaya mental mereka juga harus kita berikan dukungan.

"Makanya saya ke sana tadi, kebetulan saya juga menjadi pembina upacara dan saya sampaikan, karena sekolah ini sekolah favorit yang ada di Kecamatan Karanggeneng, karena ini sekolahnya Pak Yes dulu," terangnya.

BACA JUGA:Dicekoki Miras di Kos-kosan, Siswi SMP di Surabaya Dirudapaksa 2 Pemuda

Sumber: