Sambut Ultah Surabaya, Harian Disway Gelar Surabaya Tourism Award 2024
Host Eko Yudiono dan Vanessa, corporate secretary & manager bisnis Harian Disway matthew dan assistant manager bisnis.--
“Untuk objek wisata kampung, wisata alam, wisata budaya dan religi, wisata Sejarah dan wisata edukasi dan wisata hiburan. Kuliner masuk kategori budaya. Tergantung, para peserta memilih kategorinya yang mana,” timpal Matthew.
Kata Vanessa, untuk tahun kemarin yang menang untuk objek wisata adalah kampung wisata Jambangan di kategori service excellent.
“Tahun ini kita revisi agar gampang diaplikasikan. Apple to Apple. Wisata alam kita tandingkan sama alam. Lebih sebanding. Semuanya sama,” imbuhnya.
Mattew menerangkan, untuk mekanisme penjurian, baik hotel dan objek wisata antara lain dengan membuat video dan diupload di Instagram
“Nantinya ditag di IG Harian Disway dan Disbudporapar, dan UC. Juga mengirim link video. Dalam video berisi keunggulan mereka. Kalau misal objek wisata apa saja keunggulannya. juga hotel. Misalnya, makanan keunggulan mereka. Ada hotel yang punya makanan Istimewa seperti nasi goreng dan lain-lain,” katanya.
Pendafaran sudah dimulai pada 26 April lalu. Link pendaftaran dibuka sampai 9 Mei. Sedangkan seleksi pada 10-13 Mei. Nantinya, dipilih 30. Terdiri dari 15 hotel dan 15 objek wisata. “Kita lakukan visit bersama dewan juri. Setelah itu dipilih, juara 1, 2 dan, 3 selanjutnya akan diumumkan di IG kita,” ungkap Mattew.
Sementara itu Vaness menyebut, pihaknya menggandeng UC antara lain karena sistem pengajarannya sangat lapangan. “Saya mengalami sendiri. Kalau ke dunia kerja tidak kaget. Ada praktek langsung. Mereka juga punya school of tourism juga,” tambahnya.
Nah, pada di 24-25 April akan banyak acara di Ciputra World sebagai lokasi even. Antara lain, bazar, workshop dan kegiatan lainnya. Untuk 26 Mei malam, acara puncaknya adalah awarding night. Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya direncanakan hadir. “Sebelumnya kami umumkan pemenang 30 besar Untuk urutan juara, urutan kedua, ketiga dan seterusnya akan diumumkan di awarding night,” papar Mattew.
“Semoga semua hotel dan objek wisata turut berperan aktif dan kolaborasi untuk memajukan pariwisata di Surabaya,” terang Mattew.
Di bagian akhir, Vanessa dan Mattew sepakat, bahwa pelatihan kepada pengelola objek wisata sangat diperlukan ke depannya. Termasuk merangkul kampus-kampus di Surabaya. Sebab menurut mereka, promosi terkait objek wisata dan umumnya pariswisata di Surabaya masih kurang maksimal. (*)
Sumber: