Dewan Soroti Sarpras Gedung Pemkab Tulungagung di Eks Lahan dBelga

Dewan Soroti Sarpras Gedung Pemkab Tulungagung di Eks Lahan dBelga

Baharudin bersama Ketua DPRD Marsono sidak di perkantoran baru Pemkab Tulungagung.--

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM - Usai menangi gugatan atas kepemilikan lahan eks dBelga, Pemkab Tulungagung bergerak cepat, menyulap sebagian gedung di lahan tersebut menjadi perkantoran baru untuk sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).

Namun sayang, kekurangan sarana prasarana (sarpras) di gedung itu mendapatkan sorotan dari DPRD Kabupaten Tulungagung. Sebab, kekurangan sarpras dinilai membuat kinerja ASN di OPD tersebut menjadi kurang maksimal.

BACA JUGA:DPRD Tulungagung Janji Kawal Aspirasi Masyarakat dalam Aksi Damai di Depan Gedung Dewan

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Ahmad Baharudin SM.

Baharudin mengatakan, masih banyak kekurangan di perkantoran baru Pemkab Tulungagung. Hal ini diketahuinya usai pihaknya melakukan sidak di sana.

“Banyak kekurangan karena memang kantornya baru,” ujarnya dikonfirmasi pada Selasa 30 April 2024.

BACA JUGA:Paripurna Dewan Setujui Raperda Perubahan APBD Kabupaten Tulungagung 2023

Baharudin merinci, kekurangan yang ditemukan dalam sidak itu juga dikeluhkan oleh ASN yang bertugas di sana. Seperti adanya kekurangnyamanan ruangan, terbatasnya daya listrik, belum adanya genset dan akses jalan masuk perkantoran baru. 

“Kantor di perkantoran baru juga lebih luas dari yang lama membuat mereka harus menyesuaikan,” terangnya.

Masih menurut Baharudin, ke depannya diharapkan akan ada perbaikan sarpras, sehingga membuat pegawai nyaman berkantor di perkantoran baru Pemkab Tulungagung. 

“Nanti seiring berjalannya waktu akan ada anggaran dan penyesuaian. Pasti ada itu,” tuturnya.

BACA JUGA:9 Tahun Cemari Sumur Warga, Dewan Tulungagung Desak Pasar Ikan Dipindah

Hal lain yang menjadi sorotan adalah keberadaan pelaku UMKM jahit baju di sekitar lokasi tersebut. Menurutnya keberadaan mereka perlu ditata. Karena areal yang ditempati saat ini berada di pinggir jalan gang masuk ke perkantoran.

“UMKM penjahit itu perlu direlokasi, ditata ulang. Dicarikan tempat lain. Ini berhubungan dengan lalulintas yang semakin padat. Tetapi, yang terpenting dalam waktu dekat ini bagaimana membuat nyaman pegawai dalam bekerja untuk melayani masyarakat,” pungkasnya. (fir/mad)

Sumber: