Menuai Kontroversi Nama Fandom Idol K-pop, Apakah Strategi Noise Marketing?

Menuai Kontroversi Nama Fandom Idol K-pop, Apakah Strategi Noise Marketing?

-instagram @illit_official-

MEMORANDUM - Di dunia pemasaran yang penuh dengan hiruk pikuk, terkadang menonjol dari keramaian itu penting. Ini lah yang menjadi dasar dari noise marketing, sebuah strategi yang bertujuan menarik perhatian dengan cara yang kontroversial, mengejutkan, atau tidak biasa.

 

Tapi, apakah noise marketing selalu efektif? 

BACA JUGA:Comeback Clash! Idol K-Pop yang Melakukan Comeback Bulan Mei dari Soloist D.O EXO hingga ZEROBASEONE

Noise marketing didasarkan pada gagasan bahwa "sedikit sensasi lebih baik daripada tidak sama sekali."  

BACA JUGA:Dua Idola K-Pop Terkena Pneumothorax, Rami Baby Monster dan Winter Aespa Menjalankan Operasi?

Dengan menciptakan kontroversi atau kejutan, brand berharap untuk memicu percakapan dan mendapatkan publisitas gratis.

BACA JUGA:Pesona Siren Voice K-Pop: Dari Rami Baby Monster hingga Taeyeon SNSD

Akhir-akhir ini ramai menjadi perbincangan 2 grup K-pop di bawah naungan HYBE yakni ILLIT dan KATSEYE. Keduanya menjadi perbincangan hangat karena peresmian nama fandom mereka beberapa hari yang lalu.

BACA JUGA:ILLIT, Girl Group Baru Keluaran Hybe Labels Siap Guncang Dunia K-Pop

ILLIT menggunakan "LILLY" sebagai nama fandom mereka, yang menuai aksi protes netizen termasuk fandom besar Lisa Blackpink. Karena Lisa sendiri dari awal sudah menyebut para penggemarnya dengan "lilies". 

BACA JUGA:Mengenal Genre Pluggnb: Genre Musik yang Jarang Dipakai pada Lagu K-pop

Dan juga Lily merupakan nama dari salah satu idol grup K-pop yakni Nmixx. Banyak netizen yang mengatakan bahwa agensi sama seklai tidak kreatif dalam memilih nama untuk fandom ILLIT. 

BACA JUGA:Prestasi Persebaya dalam Periode Kemunduran, Musim Depan Seperti Apa?

Sumber: