Pecah Kongsi, Hari Wuryanto Akhirnya Pilih Gandeng Kader PKB di Pilkada 2024
Banner bergambar Hari Wuryanto bersama H. Muhtarom dan Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Madiun Mujono di pertigaan bangjo Balerejo.--
MADIUN, MEMORANDUM-Pasangan Ahmad Dawami Ragil Saputro - Hari Wuryanto yang memenangkan Pilkada 2018 lalu pecah kongsi atau tidak bersatu kembali di Pilkada 2024 nanti.
Mantan Wakil Bupati Hari Wuryanto mulai terang-terangan menyatakan sikap untuk saling "berperang" pada Pilkada 2024 nanti.
BACA JUGA:Jembatan Gladak Lumajang, Tempat Asyik untuk Selfie di Libur Lebaran
Ia akan maju menjadi calon bupati (Cabup) diusung Partai Golkar yang berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal itu dibenarkan Sekretaris DPC PKB Kabupaten Madiun Nuryanto.
BACA JUGA:Menanti Nasib Bhayangkara FC di Liga 1, Terkejut atau Kejutan
Dikatakan, bahwa Hari Wuryanto telah bertemu dengan ketua DPC PKB Kabupaten Madiun Muhtarom membahas soal koalisi di Pilkada 2024.
"Jadi ya untuk mendapat restu dari Pak Muhtarom baik secara pribadi maupun secara kelembagaan PKB untuk bisa menjadi Bupati Madiun periode 2024 -2029," terangnya.
Selain itu, juga ijin pencantuman foto mantan Bupati Madiun Muhtarom bersama Hari Wuryanto pada banner ucapan Idul Fitri yang telah beredar.
"File foto memang atas permintaan dari pihak Pak Hari Wuryanto sebagai tindak lanjut dari komunikasi dan silaturohim ke rumah Pak Muhtarom pada akhir bulan ramadhan," ujarnya.
Mengenai sosok yang akan mendampingi Ketua Pembina Partai Golkar tersebut, diserahkan penuh ke PKB. Ada sejumlah nama baik internal dan eksternal yang mulai digodok oleh PKB.
"Saat ini beliau (Muhtarom) sedang mencermati dan mempertimbangkan dari internal," kata Nuryanto.
Sementara itu, sejumlah nama yang santer di masyarakat dinilai cocok mendampingi Hari Wuryanto, yakni KH. Anwar Sholeh Azarkoni, dr. Purnomo Hadi Direktur RSUD Dolopo dan Pj Bupati Madiun Tontro Pahlawanto.
Diketahui, pada helatan Pemilu 2024, PKB mendulang suara tertinggi 82.136 suara, namun hanya memperoleh enam kursi DPRD. Kemudian, disusul Partai Golkar 63.626 suara dengan perolehan delapan kursi. (ju).
Sumber: